Salibu merupakan teknologi inovatif budidaya padi sawah dengan memanfaatkan batang bawah sisa panen, sebagai penghasil anakan yang dipelihara untuk menggantikan bibit pada sistim tanam pindah, sehingga dalam satu kali tanam petani bisa panen beberapa kali. Tujuan pengkajian ini adalah mengetahui kinerja dan sifat inovasi teknologi salibu yang diterapkan petani di lahan sawah irigasi. Pengkajian telah dilaksanakan di UPTD Perbanyak Benih Cihea, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada bulan Januari s.d. Desember tahun 2017. Pengkajian menggunakan metode percobaan lapangan, dilaksanakan pada lahan petani dengan memanfaatkan tanaman padi yang sudah ada. Luas lahan yang digunakan sekitar 0,5 ha dan luas petakan disesuaikan dengan kondisi di lapangan. Data teknis kinerja teknologi yang dikumpulkan terdiri atas: komponen pertumbuhan, komponen hasil, dan hasil serta gangguan hama/penyakit. Untuk mengetahui sifat inovasi dilakukan melalui metode survei dengan memilih 15 responden secara acak. Kelayakan ekonomi dianalisis finansial (R/C, B/C, dan BEP), sedangkan sifat inovasi dianalisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sifat inovasi teknologi Salibu cukup efektif untuk dikembangkan, sehingga petani berpeluang untuk mengadopsi teknologi tersebut. Jika teknologi Salibu dikembangkan pada skala yang lebih luas maka Indeks Pertanaman (IP) akan meningkat sehingga indeks panen juga meningkat dan akan meningkatkan produksi beras untuk mendukung ketahanan pangan di Jawa Barat.
Copyrights © 2019