Penggunaan formalin (FA) sebagai pengawet pada ikan dan seafood asin yang dijual di beberapa pasar tradisional di Kota Samarinda telah menjadi isu kesehatan masyarakat. Namun, informasi tentang kandungan dan penilaian resiko dari FA pada ikan dan seafood asin belum jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi dan menganalisis paparan formalin (FA) yang terdapat pada ikan dan seafood asin. Metode penelitian yang dilakukan adalah uji kuantitatif. Subjek dari penelitian ini adalah 148 sampel yang terdiri dari ikan (12 spesies) dan seafood (4 spesies) asin yang dibeli dan dikumpulkan dari beberapa pasar tradisional. Kandungan FA pada sampel ikan dan seafood asin ditentukan dengan menggunakan Spektrofotometer Spectroquant Prove 100 VIS pada absorbansi 628 nm. Semua data hasil analisis diolah menggunakan Microsoft Office Excel 2010 dan dijelaskan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar FA pada ikan dan seafood asin berkisar 0,21 - 21,1 mg/kg dengan rerata 2,77 ± 4,39 mg/kg. Nilai estimasi asupan harian (EDI) berkisar 0,09 - 3,64 µg/kg berat badan perhari. Nilai target bahaya (HQ) kurang dari satu. Nilai resiko kanker (CR) menunjukkan bahwa konsumen laki-laki, perempuan dan anak-anak beresiko kanker melalui konsumsi ikan asin dan seafood. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Para konsumen di Kota Samarinda harus berhati–hati dalam memilih dan mengkonsumsi ikan dan seafood asin yang diperjualbelikan di pasar tradisional Kota Samarinda. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya pemantauan dan pengawasan yang ketat terhadap penggunaan formalin sebagai pengawet pada ikan dan seafood asin yang dijual di pasar tradisional.
Copyrights © 2024