Limbah kulit pisang menjadi masalah serius di Desa Karanganyar, Kabupaten Tegal, mengancam sistem pengelolaan limbah dan lingkungan. Oleh karena itu, penting untuk mengubah limbah menjadi produk bernilai guna mengatasi masalah tersebut. Proyek ini dipilih untuk memanfaatkan limbah kulit pisang menjadi tepung, dengan tujuan mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat limbah pisang. Metode pengabdian meliputi survei lokasi, pengumpulan bahan baku, proses pembuatan produk, sosialisasi, dan pelatihan kepada masyarakat, dengan melibatkan mitra UMKM pengolah keripik pisang "ROSELA" dan warga Desa Karanganyar. Sebanyak 38 orang warga terlibat dalam kegiatan ini. Hasilnya, terjadi peningkatan kesadaran masyarakat akan manfaat limbah kulit pisang, serta peningkatan ekonomi melalui penjualan tepung kulit pisang yang dihasilkan. Dengan demikian, pendekatan inovatif dalam mengelola limbah membawa dampak positif bagi lingkungan dan ekonomi masyarakat lokal.
Copyrights © 2024