Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) hasil uji kelayakan bahasa cerita rakyat ‘Pelanduk Bunting’ dalam ‘Hantu Berburu: Sebuah Cerita Rakyat Kabupaten Lingga’ menggunakan formula KIFMAR; 2) RPP apresiasi cerita rakyat ‘Pelanduk Bunting’ dalam ‘Hantu Berburu: Sebuah Cerita Rakyat Kabupaten Lingga’. Penelitian ini menggunakan metode perpustakaan. Oleh karena itu, teknik dokumentasi yakni sumber tertulis cerita rakyat yang berjudul ‘Pelanduk Bunting’ dalam ‘Hantu Berburu: Sebuah Cerita Rakyat Kabupaten Lingga’ digunakan dalam penelitian ini. Populasi penelitian ini adalah seluruh paragraf yang terhimpun dalam teks cerita rakyat ‘Pelanduk Bunting’ dalam ‘Hantu Berburu: Sebuah Cerita Rakyat Kabupaten Lingga’ yang berisi 2.078 kata terbagi dari 32 paragraf. Semua paragraf dianalisis untuk menentukan kelayakan bahasa’ sampel total. Instrumen kedua adalah pedoman observasi yang berisi indikator terkait dengan pengumpulan dan analisis kelayakan bahasa cerita rakyat ‘Pelanduk Bunting’ dalam ‘Hantu Berburu: Sebuah Cerita Rakyat Kabupaten Lingga’. Penelitian ini menggunakan instrumen: 1) daftar cek-ricek guna triangulasi waktu internal untuk setiap data yang dikumpulkan dan yang dianalisis; 2) kuesioner tertutup berskala nilai 1-4 yang berguna untuk memvalidasi data RPP oleh para penimbang. Hasil penelitian: 1) hasil uji kelayakan bahasa cerita rakyat ‘Pelanduk Bunting’ dalam ‘Hantu Berburu: Sebuah Cerita Rakyat Kabupaten Lingga’ menggunakan formula KIFMAR berkategori mudah dibaca; 2) RPP apresiasi cerita rakyat ‘Pelanduk Bunting’ dalam ‘Hantu Berburu: Sebuah Cerita Rakyat Kabupaten Lingga’ berisi 4 jenis kegiatan awal, 20 jenis kegiatan inti, dan 2 jenis kegiatan akhir. Kata Kunci: kelayakan bahasa, cerita rakyat, Hantu Berburu, formula KIFMAR, repduksi RPP
Copyrights © 2024