Ikan merupakan salah satu sumber gizi dan protein yang baik untuk dikonsumsi. Indonesia sebagai negara dengan potensi ikan yang tinggi nyatanya memiliki tingkat konsumsi ikan per kapita yang rendah. Kabupaten Pangandaran sebagai daerah penghasil ikan memiliki permasalahan yang sama, khususnya Desa Kondangjajar. Tinggi atau rendahnya konsumsi ikan suatu wilayah dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik yang bersifat ekonomi maupun non-ekonomi. Untuk itu dalam merancang program peningkatan konsumsi ikan diperlukan informasi detil mengenai pola konsumsi dan preferensi mengkonsumsi ikan. Kegiatan ini bertujuan untuk menganalisa hal tersebut. Kegiatan dilakukan dengan metode survey kepada para ibu rumah tangga yang ada di Desa Kondangjajar. Hasil langkah awal pengabdian kepada masyarakat di Desa Kondangjajar ini telah diketahui bahwa rentang usia responden sekitar 22-45 tahun yang mana merupakan usia fase dewasa awal, mempunyai potensi besar untuk berkembang baik secara pemikiran dan finansial. Frekuensi konsumsi ikan desa Kondangjajar sendiri masih beragam, yaitu 36% mengonsumsi ikan sebanyak 4-6 kali seminggu, 28% mengonsumsi ikan sebanyak 3 kali seminggu, dan sebesar 36% sisanya mengonsumsi iakn sebanyak 1-2 kali seminggu. Tidak ada keluarga yang tidak makan ikan dalam waktu perminggunya. Ikan yang banyak dikonsumsi yaitu dari jenis ikan laut dan ikan air tawar. Adapun diantaranya adalah Ikan Tongkol, Ikan Mujair, Ikan Gurame, Ikan Lele, Ikan Bawal, Patin, Tawes, Ikan Mas, Ikan Layur.
Copyrights © 2024