Biji manjakani (Quercus infectoria) dapat digunakan sebagai bahan aktif pada sediaan sabun pembersih kewanitaan karena mengandung senyawa tannin yang dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans. Tragakan dan carbopol 934 merupakan gelling agent yang dapat digunakan pada pembuatan sabun gel. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis dan konsentrasi gelling agent terhadap stabilitas fisik sabun gel pembersih kewanitaan ekstrak etanol 96% biji manjakani. Formula 1 - 4 menggunakan tragakan pada konsentrasi 0,5% (F1), 1% (F2), 1,5% (F3), dan 2% (F4). Formula 5 - 8 menggunakan carbopol 934 pada konsentrasi 0,75% (F5), 1% (F6), 1,25% (F7), dan 1,5% (F8). Uji Stabilitas fisik dilakukan selama 6 minggu pada suhu 300C dan dilakukan pengamatan organoleptis, homogenitas, nilai pH dan viskositas yang dilanjutkan denganuji stabilitas tinggi busa dan uji cycling test. Penggunaan kedua jenis gelling agent menghasilkan sabun gel yang homogen dan stabil secara visual pada penyimpanan pada suhu kamar. Penggunaan tragakan menghasilkan sabun gel dengan viskositas yang lebih tinggi dibandingkan carbopol 934. Nilai pH sabun gel adalah 3,86 – 4,54 dan memenuhi kriteria sabun kewanitaan. Busa yang dihasilkan oleh tiap formula stabil selama masa pengamatan. F1 dan F5 mengalami pemisahan fase pada pengujian cycling test.  Penggunaan tragakan pada konsentrasi 1,5% (F3) dan carbopol pada konsentrasi 1,5% (F8) mampu mempertahankan (p > 0,05) nilai pH dan viskositas sediaan selama penyimpanan. F3 dan F8 memiliki respon daya hambat pertumbuhan C. albicans yang lemah.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024