Abstrak. Pada tahun 2019, jumlah UMK di Indonesia mencapai 65,4 juta unit, mengalami peningkatan sebesar 2% dibandingkan tahun 2018. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa industri Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) masih menghadapi sejumlah tantangan, selama periode awal 2020 hingga 2021 masalah yang paling umum dijumpai adalah likuiditas yang tidak lancar. Oleh karena itu, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah diharapkan memiliki kinerja yang unggul guna mempertahankan loyalitas nasabah. Berdasarkan uraian tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana perbandingan tingkat efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Bandung Raya sebelum, saat, dan setelah pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan teknik pemilihan sampel purposive sampling diperoleh jumlah sampel sebanyak 7 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Teknik pengumpulan data dengan studi pustaka dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA). Hasil dari penelitian ini yaitu pada sebelum, saat, dan setelah pandemi covid-19 dari total 35 DMU yang terdiri dari 7 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah terdapat 10 DMU yang efisien sempurna (100%). Dan inefisien sebanyak 25 DMU, terdiri dari 16 DMU yang masuk dalam kategori Increasing Return to Scale (IRS) dan 9 DMU masuk dalam kategori Decreasing Return to Scale (DRS). Abstract. Pada tahun 2019, jumlah UMK di Indonesia mencapai 65,4 juta unit, mengalami peningkatan sebesar 2% dibandingkan tahun 2018. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa industri Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) masih menghadapi sejumlah tantangan, selama periode awal 2020 hingga 2021 masalah yang paling umum dijumpai adalah likuiditas yang tidak lancar. Oleh karena itu, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah diharapkan memiliki kinerja yang unggul guna mempertahankan loyalitas nasabah. Berdasarkan uraian tersebut, maka perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimana perbandingan tingkat efisiensi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di Bandung Raya sebelum, saat, dan setelah pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan teknik pemilihan sampel purposive sampling diperoleh jumlah sampel sebanyak 7 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Teknik pengumpulan data dengan studi pustaka dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA). Hasil dari penelitian ini yaitu pada sebelum, saat, dan setelah pandemi covid-19 dari total 35 DMU yang terdiri dari 7 Bank Pembiayaan Rakyat Syariah terdapat 10 DMU yang efisien sempurna (100%). Dan inefisien sebanyak 25 DMU, terdiri dari 16 DMU yang masuk dalam kategori Increasing Return to Scale (IRS) dan 9 DMU masuk dalam kategori Decreasing Return to Scale (DRS).
Copyrights © 2024