Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Pesantren Technopreneur: Pemberdayaan Ekonomi Komunitas Pesantren melalui Ekonomi Produktif Berbasis E-Commerce di Desa Tenajar Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu Yayat Rahmat Hidayat; Tety Suciaty
Indonesian Journal of Community Services Vol 3, No 2 (2021): November 2021
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/ijocs.3.2.174-182

Abstract

Penyesuian bentuk produk pangan harus dilakukan oleh sektor UMKM dalam rangka untuk merespon keingin konsumen atas berbagai produk yang ada di pasar. Salah satunya adalah konsumen pisang yang menginginkan berbagai olahan baik, olahan buah pisang sendiri maupun olahan bonggol dan pelepahnya. Hampir di banyak daerah pohon pisang dapat tumbuh subur dengan baik tidak terkecuali di Desa Tenajar Kecamatan Kertasemaya Kabupaten Indramayu. Salah satu pesantren yang memiliki usaha budidaya pisang adalah Pondok Pesantren Syubbanul Yaum. Usahatani pisang yang dijalankan oleh komunitas pesantren berjalan hampir lima tahun dengan jumlah anggota sebanyak 20 orang yang terdiri dari pengurus dan orang tua wali santri melalui lembaga ekonomi pesantren. Melalui kegiatan pengabdian ini diharapkan bisa memberi solusi untuk memberdayakan ekonomi komunitas komunitas dampingan. Kegiatan PKM ini laksanakan selama satu tahun mulai dengan urutan kegiatan yaitu; Sosialisasi kegiatan, Pelatihana pengolahan buah, bonggol pupuk organik, Pelatihan manajemen keuangan dan pemasaran berbasis e-commerce, Pendampingan untuk memfasilitasi terbentunya kelembagaan usaha yang professional dan berkelanjutan, Pendampingan kelembagaan untuk menjamin keberlanjutan kegiatan PKM dan evaluasi sebagai upaya untuk perbaikan atas metode dan program yang dilaksanakan. Hasil kegiatan PKM memberi dampak positif bagi komunitas dampingan yaitu meningkatnya kemampuan masyarakat didalam memanfaatkan bonggol pisang sebagai bahan untuk membuat pupuk organik. Selain itu komunitas juga memiliki keahlian didalam membuat konten pemasaran online, yaitu tersedianya group komunitas didalam memasarkan hasil olahan pisang, yaitu kripik pisang dengan konsep paking yang layak pasar. Melalui kompetensi ini secara memberi manfata bagi meningkatnya kemauan masyarakat untuk berwirausaha olahan buah pisang dan berdampak secara ekonomi yaitu meningkatnya kuantitas penjualan. The SMEs sector must make adjustments to the form of food products in order to respond to consumer desires for various products on the market. One of them is banana consumers who want a variety of good preparations, processed bananas themselves as well as processed bananas and stems. Almost in many areas banana trees can thrive well, including in the Village of Tenajar, Kertasemaya District, Indramayu Regency. Some of the social institutions that work on banana cultivation are farmer groups, farmer cooperatives, and other social institutions such as Islamic boarding schools. One of the pesantren that has a banana cultivation business is the Syubbanul Yaum Islamic Boarding School. The banana farming which is run by the pesantren community has been running for almost five years with a total of 20 members consisting of the board and parents of the santri guardians through the pesantren economic institution. This PKM activity is carried out for one year starting with the sequence of activities, namely; Socialization of activities, Training on fruit processing, weevils of organik fertilizers, Training on e-commerce-based financial management and marketing, Assistance to facilitate the establishment of professional and sustainable business institutions, Institutional assistance for guarantee the sustainability of PKM activities and evaluation as an effort to improve the methods and programs implemented. The results of the PKM activities have had a positive impact on the assisted communities, namely the increase in the community's ability to use banana weevils as material for making organik fertilizers. In addition, the community also has expertise in creating online marketing content, namely the availability of community groups in marketing processed banana products, namely banana chips with a market-worthy gasket concept. Through this competency, it provides benefits for increasing the willingness of the community to entrepreneurship in banana processing and has an economic impact, namely increasing the quantity of sales.
Komparasi Efisiensi Pemasaran pada Skema Rantai Pasokan Bawang Merah di Kabupaten Indramayu Yayat Rahmat Hidayat; Akhmad Jaeroni; I Ketut Sukanata
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 5, No 3 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2021.005.03.4

Abstract

Tujuan utama penelitian adalah; (1) Menganalisis efisiensi ekonomi produksi usahatani bawang merah lahan pesisir Pantai Utara Kabupaten Indramayu. (2) Mendeskripsikan skema rantai pasok bawang merah yang ada di Kabupaten Indramayu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survei dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui Focus Group Discussion (FGD) menggunakan alat kuisioner dan wawancara mendalam dengan responden. Responden pada penelitian ini adalah pelaku usaha bawang merah, baik sebagai petani produsen, pelaku pemasar maupun lembaga lain, yaitu pelaku usaha sarana produksi, dan institusi pemerintah yang terkait. Metode analisis yang digunakan adalah analisis efisiensi ekonomi yaitu, efisiensi teknis untuk mengukur efisiensi penggunaan faktor produksi dan efisiensi alokatif. Efisiensi alokatif digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi harga produksi yang berlaku di pasar. Kedua, analisis manajemen rantai rantai pasok (Supply Chain Management) untuk mendeskripsikan skema rantai pasok komoditas bawang merah di lokasi penelitian. Berdasarkan data penelitian dapat didijelaskan usahatani bawang merah di lahan pesisir Kabupaten Indramayu sudah mencapai efisiensi ekonomi, baik pada aspek produksi maupun pemasaran. Pada aspek produksi, usahatani bawang merah menguntungkan dengan tingkat kelayakan sebesar (R/C) Ratio 2,65. Pada aspek pemasaran keenam skema rantai pasokan berada pada nilai di bawah 50%, artinya pemasaran bawang merah di Kabupaten Indramayu sudah efisien. Skema pemasaran yang paling efisien adalah skema kelima yaitu hanya 6,7%, sedangkan nilai efisiensi pemasaran paling besar yaitu skema pertama yaitu 13,2%.
Kajian Penerapan Teknologi Terhadap Pendapatan Usahatani Mangga Gedong Gincu (Mangifera Indica L.) (Studi Kasus di Wilayah Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Cirebon) Yayat Rahmat Hidayat; Dina Dwirayani; Ismail Saleh
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.318 KB) | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.01.15

Abstract

Penerapan teknologi dibidang pertanian khususnya dalam usahatani mangga gedong gincu adalah GAP (Good Agricultural Practices) dengan SOP (Standar Operasional Prosedur).GAP adalah pedoman umum dalam melaksanakan budidaya yang benar untuk menjamin kualitas produk dan keamanan petani maupun konsumen serta ramah lingkungan. Masalah pokok yang diteliti adalah sampai sejauh mana petani mangga gedong gincu menerapkan teknologi, sehingga meningkatkan pendapatan melalui hasil produksi yang dicapai. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji tingkat penerapan teknologi GAP yang dilakukan petani mangga gedong gincuserta menganalisis pengaruh penerapan teknologi ini terhadap peningkatan pendapatan usahatani mangga gedong gincu. Penelitian dilakukan di dua sentra produksi mangga yaitu di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka dan Kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon dengan jumlah sampel 60 responden. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan pengisian kuesioner. Metode analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis regresi berganda. Hasil penelitian membuktikan bahwa rata-rata petani mangga gedong gincu di Kecamatan Panyingkiran Kabupaten Majalengka dan Kecamatan Sedong Kabupaten Cirebon telah menerapkan teknologi GAP sesuai SOP. Penerapan teknologi GAP berdampak positif pada meningkatkan pendapatan usahatani mangga gedong gincu. Pendapatan Usahatani Mangga gedong gincu sebesar Rp 59,359,022. Selain itu penerapan teknologi GAP juga dapat meningkatkan tingkat kelayakan usahatani atau R/C Rasio. R/C Ratio yang didapat adalah 2,05 artinya setiap Rp. 1 yang digunakan akan memberikan keuntungan sebanyak Rp. 2,05. Usahatani mangga gedong gincu layak dilakukan karena R/C rasio > 1. Pada analisis B/C Rasio dapat dilihat hasilnya adalah 1,05, artinya dari Rp 1 biaya petani mempunyai untung sebanyak Rp. 1,05. Penggunaan teknologi GAP berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap pendapatan dengan nilai konstanta sebesar -1,342 menyatakan bahwa jika tidak ada kenaikan nilai dari variabel penggunaan teknologi GAP (X1), maka nilai pendapatan (Y) adalah -1,342. Koefisien regresi sebesar 0,934 menyatakan bahwa setiap penambahan satu skor atau nilai penggunaan teknologi GAP akan memberikan kenaikan skor sebesar 0,93.
Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi pada Usahatani Kedelai (Glycine Max L. Merrill) (Studi Kasus di Desa Bantarwaru Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu) Tety Suciaty; Yayat Rahmat Hidayat
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 3, No 4 (2019)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2019.003.04.1

Abstract

Aplikasi usahatani membutuhkan efisiensi didalam penggunaan faktor-faktor produksi.Efisiensi penggunaan faktor produksi berkaitan dengan tingkat produktivitas dan pendapatan yang dihasilkan. Efisensi penggunaan faktor produksi dilakukan dengan pengukuran setiap faktor produksi yang digunakan sehingga akan diketahui pada batas maksimal penggunaan faktor produksi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Faktor-faktor produksi yang paling berpengaruh terhadap usahatani kedelai di Desa Bantarwaru Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu,(2) Efisiensi Ekonomi Penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani kedelai di Desa BantarwaruKecamatan Gantar Kabupaten Indramayu. Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan di Desa Bantarwaru Kecamatan Gantar Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan survei. Penentuan sampel dilakukan dengan cara sensus. Objek penelitian adalah adalah petani sebagai responden sebanyak 38 orang, yaitupetani komoditas kedelai di Desa Bantarwaru, Kecamatan Gantar.Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan melalui fungsi produksi Cobb–Douglass dan Nilai Produk Marginal.Hasil penelitian menunjukkan bahwa;pertama,faktor produksi benih dan pupuk memberikan pengaruh nyata terhadap produksi kedelai.Kedua, penggunaan faktor-faktor produksi luas lahan, benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja harus dikurangi karena tidak efisien dalam penggunaannya.
Analisis Implementasi Manajemen Rantai Pasok Beras di Perum Bulog Gudang Singakerta Kabupaten Indramayu Yayat Rahmat Hidayat
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2020.004.04.06

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah pertama, mendeskripsikan pola rantai pasokan beras di Kabupaten Indramayu. Kedua, menganalisis model manajemen rantai pasokan beras yang diterapkan oleh Perum Bulog Gudang Singakerta Kabupaten Indramayu. Ketiga, menganalisis pola distribusi yang dilakukan Perum Bulog bagi pemenuhan kebutuhan beras masyarakat. Penelitian dilakukan selama dua belas bulan. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualititatif melalui pendekatan survei. Penelitian dilakukan di Perum Bulog Gudang Singakerta Kabupaten Indramayu. Metode pengumpulan dilakukan dengan wawancara mendalam, Focus Group Discussion (FGD) dan kuisioner. Analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif dengan dibantu analisis Manajemen Rantai Pasok. Hasil penelitian membuktikan bahwa; pertama, skema rantai tataniaga beras di Kabupaten Indramayu cukup panjang dan melibatkan banyak lembaga tataniaga, kedua, lembaga yang paling bersa mendapatkan keuntungan bisnis beras adalah para tengkulak karena mereka memiliki kekuatan modal untuk membeli gabah dari para petani produsen. Ketiga, Perum Bulog di Gudang Singakerta menerapkan manajemen banyak pemasok yaitu para Mitra Kerja Pengadaan (MKP) yang terdiri dari CV dan PT, Koperasi tani Kelompoktani, perusahaan darang yang melakukan kontrak pengadaan beras. Penerapan banyak pemasok dengan melakukan strategi kompetisi antar pemasok sehingga menghasilkan kualitas beras yang baik dan target penyerapan terpenuhi sesuai kapasitas gudang yang dimiliki.
MENINGKATKAN KUALITAS HUBUNGAN PEMASOK-PEMBELI PADA RANTAI PASOK PRODUK SAYUR SEGAR Tety Suciaty; Yayat Rahmat Hidayat; Yoyo Sunaryo
Paradigma Agribisnis Vol 5, No 1 (2022): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v5i1.7588

Abstract

ABSTRAKPenerapan Smart Farming dilakukan sebagai upaya memenuhi kebutuhan produk pangan masyarakat secara maksimal, berkualitas dan berkelanjutan. Smart Farming memanfatkan jaringan internet sebagai sumber data secara online yang dihubungan dengan instalasi sistem budidaya tanaman. Salah satu teknik budidaya modern adalah sistem hidroponik, yaitu teknik budidaya tanpa tanah dengan memaksimalkan kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman pada media air. Tujuan penelitian adalah menghasilkan Prototype Smart Farming melalui digitalisasi sistem budidaya pada usaha hidroponik sehingga dapat meningkat produksi dan kualitas produk pangan segar yaitu komoditas sayur-sayuran sesuai harapan dan keinginan konsumen. Selain itu penelitian bertujuan meningkatkan kualitas hubungan antara pelaku usaha hidroponik selaku suplier dengan restauran sebagai pembeli melalui peningkatan hasil dan kualitas sayuran hasil budidaya hidroponik. Penelitian dilakukan dengan merancang dan mengaplikasikan platform digitalisasi budidaya sistem hidroponik. Digitalisasi budidaya dapat mengontrol kebutuhan air dan nutrisi secara optimal sehingga menghasilkan produksi yang maksimal dan berkualitas baik. Hasil penelitian membuktikan bawah dengan aplikasi digitalisasi hidroponik dapat meningkatkan produksi dan kualitas sayur segar. Dengan meningkatnya produksi dan kualitas memberi dampak positif bagi keberlanjutan stok sehingga dapat meningkatkan kepercayaan pembeli dan kualitas hubungan antara pelaku usaha hidroponik sebagai suplier dengan restauran sebagai pembeli. Meningkatnya kualitas hubungan dapat berkontribusi pada keberlanjutan rantai pasok produk sayur segar. Kata kunci: Digitalisasi Hidroponik, Pertanian Cerdas,  IoT
ANALISIS POTENSI USAHATANI BAWANG MERAH DI LAHAN PESISIR LAUT PANTAI UTARA (Studi Kasus di Kabupaten Indramayu) Yayat Rahmat Hidayat
Paradigma Agribisnis Vol 1, No 1 (2018): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v1i1.1494

Abstract

Penelitian ini bertujuan; pertama, mengetahui produksi, pendapatan dan keuntungan usahatani bawang merah di lahan pesisir laut pantai utara Kabupaten Indramayu. Kedua, mendeskripsikan tingkat kelayakan usahatani bawang merah di lahan pesisir laut pantai utara Kabupaten Indramayu. Ketiga, menganalisis potensi pengembangan usahatani bawang merah di lahan pesisir laut pantai utara Kabupaten Indramayu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian survey dengan pendekatan deskriptif kuantitatif, yaitu menganalisis data kuantitas yang terdiri dari; jumlah produksi, pendapatan dan keuntungan dari usahatani bawang merah petani di Kabupaten Indramayu. Pada penelitian ini juga dilakukan analisis potensi usahatani bawang merah dengan menggunakan teknik analisis kelayakan usahatani. Jumlah sampel penelitian yang digunakan sebanyak 50 orang dari dua kecamatan yang masing-masing 25 petani di Kecamatan Krangkeng dan 25 petani di Kecamatan Patrol. Teknik pengumpulan dilakukan dengan wawancara dengan alat bantu kusioner dan Focus Group Discussion (FGD). Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis usahatani yang menyangkut; jumlah produksi, pendapatan, keuntungan dan analisis R/C Ratio, yaitu untuk mengetahui tingkat kelayakan usahatani bawang merah di lokasi penelitian. Hasil penelitian menyatakan bahwa  total biaya yang dikeluarkan untuk usahatani bawang merah sebesar Rp. 64.235.000 dengan produksi sebesar 1,5 Ton (10500 Kg) sehingga penerimaannya Rp. 136.500.000 sehingga keuntungan yang didapatkan sebesqar Rp. 72.265.000. Usahatani bawang merah di lahan pesisir pantai utara Kabupaten Indramayu layak diusahakan karena R/C Ratio = 2,1 lebih besar dari satu yaitu (R/C Ratio > 1) dan B/C Ratio sebesar 1,1. Lahan pesisir pantai utara Kabupaten Indramayu memiliki potensi bagi pengembangan usahatani bawang merah bagi masyarakat.
Analisis Komparasi Biaya Dan Pendapatan Usaha Tani Bawang Merah Dataran Tinggi Antara Sistem Pengolahaan Tanah Cultivator Dengan Sistem Konvensional (Kasus Di Desa Sukasari Kaler Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka) Ayu Shyntia Gumilar; Yayat Rahmat Hidayat; I ketut Sukanata
Paradigma Agribisnis Vol 2, No 2 (2019): paradigma agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v2i2.3160

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui : 1) perbedaan biaya usaha tani bawang merah dataran tinggi antara sistem pengolahan tanah cultivator dengan sistem konvensional di Desa Sukasari Kaler Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka 2) perbedaan pendapatan usaha tani bawang merah dataran tinggi antara sistem pengolahan tanah cultivator dengan sistem konvensional di Desa Sukasari Kaler Kecamatan Argapura Kabupaten Majalengka.Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif melalui pendekatan survey, yaitu salah satu metode penelitian yang banyak digunakan pada penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu kejadian. Data yang digunakan adalah berupa data primer dan data sekunder yang akan diolah dan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis data yang digunakan adalah analisis biaya tetap dan pendapatan, R/C ratio, analisis BEP, dan B/C ratio dan analisis uji beda (uji T). Terdapat perbedaan biaya dan pendapatan usahatani bawang merah antara yang menggunakan sistem pengolahaan tanah cultivator dengan sistem konvensional. Penggunaan sistem pengolahan tanah cultivator mengeluarkan biaya usaha lebih kecil daripada sistem konvensional, yaitu maisng-maisng Rp. 75.567.890 dan Rp. 80.464.381. begitu juga pada pendapatan usahatani yang dihasilkan, dimana sistem pengolahan tanah cultivator penghasilan pendapatan lebih besar yaitu Rp. 104.423.110 sedangkan yang menggunakan sistem konvensional sebesar Rp. 56.785.619, dimana selisih pendapatannya yaitu sebesar Rp. 47.637.491. Berdasarkan perbedaan pendapatan tersebut, maka tingkat kelayakan usahapun berbeda, dimana perbedaan kedua sistem tersebut yaitu masing-masing 2,38 dan 1,70. Kata Kunci: Analisis Usaha Tani Bawang Merah, Cultivator, Biaya dan Pendapatan.
STRATEGI MENINGKATKAN KINERJA PEMASOK PADA RANTAI PASOK BAWANG GORENG DI KABUPATEN KUNINGAN Sopiah Dwimulyani; Yayat Rahmat Hidayat; Umi Trisnaningsih
Jurnal Dinamika Sosial Ekonomi Vol 25, No 1 (2024): Jurnal Dinamika Sosial Ekonomi
Publisher : Agribusiness Department, Faculty of Agriculture, UPN "Veteran" Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jdse.v25i1.11993

Abstract

Menjaga keberlangsungan rantai pasok merupakan salah satu hal penting dalam upaya meningkatkan kinerja rantai pasok. Rantai pasok melibatkan siklus lengkap bahan baku mulai dari pemasok, produksi, gudang, distribusi, hingga konsumen pada industri makanan bawang merah goreng. Pemasok berperan dalam memastikan kelancaran proses produksi dan produk yang dihasilkan dapat maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komitmen, kepercayaan, dan kualitas hubungan secara simultan terhadap kinerja pemasok pada rantai pasok bawang merah goreng di Kabupaten Kuningan. Selain itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh komitmen, kepercayaan, dan kualitas hubungan secara parsial terhadap kinerja pemasok pada rantai pasok bawang merah goreng di Kabupaten Kuningan. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian kuantitatif dengan teknik survei dengan objek penelitian adalah supplier pabrik bawang goreng di Kabupaten Kuningan. Hasil penelitian membuktikan bahwa komitmen, kepercayaan, dan kualitas hubungan berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pemasok pada rantai pasok Bawang Goreng di Kabupaten Kuningan. Selain itu, komitmen, kepercayaan, dan kualitas hubungan secara parsial juga mempengaruhi kinerja pemasok pada rantai pasok Bawang Goreng di Kabupaten Kuningan. Dengan hasil penelitian tersebut, penting bagi perusahaan untuk menjalin kemitraan usaha dengan petani produsen/pemasok guna membangun komitmen, kepercayaan, dan hubungan yang berkualitas sebagai upaya meningkatkan kinerja pemasok.
Strategy to improve supplier performance for product competitiveness in the fried onion supply chain in Kuningan Regency Rina Rismayanti; Namira Reski Audriana S.; Yayat Rahmat Hidayat
Indonesian Journal of Multidisciplinary Science Vol. 3 No. 12 (2024): Indonesian Journal of Multidisciplinary Science
Publisher : International Journal Labs

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55324/ijoms.v3i12.1005

Abstract

This study aims to determine strategies that have proven to be effective in improving supplier performance. This study uses SmartPLS SEM (Partial Least Squares - Structural Equation Modeling) software for analysis. The results show that the variables of commitment, trust, information sharing, and supplier performance affect competitiveness by 0.294 (29.4%), 0.133 (13.3%), 0.587 (58.7%), respectively. Meanwhile, commitment, trusted, and information sharing affect supplier performance by 0.359 (35.9%), 0.055 (05.5%), 0.599 (59.9%) and 0.417 (41.7%), respectively. Moreover, the variable of information sharing has a significant effect on supplier performance (P0.05). This study provides valuable insights and practical recommendations for organizations looking to improve their supply chain management and strengthen supplier relationships, contributing to the broader understanding of performance optimization in supplier networks. In addition, it is also useful as a reference for fried onion suppliers in order to improve performance.