Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk organik (sapi, ayam, kambing) terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit, mengetahui pengaruh pupuk NPK Pelangi terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit dan mengetahui interaksi pupuk kandang dan pupuk NPK Pelangi terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan, dimulai dari awal bulan maret sampai dengan juli 2022 dan bertempat di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Widya Gama Mahakam Samarinda. Metode penelitian ini menggunakan percobaan faktorial 4 x 4 yang terdiri dari 3 ulangan yang disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama adalah pupuk kandang (K) yang terdiri dari 4 taraf yaitu: K0 = (kontrol), K1 (Sapi) = 250 g/polybag, K2 (Ayam) = 300 g/polybag, K3 (Kambing) = 350 g/polybag. Sedangkan faktor kedua adalah pupuk NPK Pelangi (P) yang terdiri dari 4 taraf yaitu: P0 = (kontrol), P1 = 6,6 g/polybag, P2 = 10 g/polybag, P3 = 13,3 g/polybag. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa pemberian berbagai jenis pupuk organik berpengaruh nyata terhadap rata-rata diameter batang. Pemberian perlakuan terbaik terdapat pada K3 yaitu pupuk kandang kambing. Selanjutnya pemberian pupuk NPK Pelangi berpengaruh nyata terhadap rata-rata tinggi tanaman, panjang daun, dan panjang akar. Pemberian perlakuan terbaik terdapat pada P2. Kemudian interaksi pemberian pupuk organik kambing K3 dengan dosis 350 g/polybag dan pupuk NPK Pelangi P2 dengan dosis 10 g/polybag sudah mencukupi kebutuhan unsur hara pada bibit kelapa sawit (Elaeis guneensis Jacq.) di pre nursery. Dari hasil penelitian dapat disarankan untuk menggabungkan pupuk kandang kambing dengan dosis 350 g/polybag dan pemberian pupuk NPK Pelangi dengan dosis 10 g/polybag karena memberikan pertumbuhan bibit kelapa sawit yang terbaik di pre nursery terhadap tinggi, diameter batang, panjang daun, dan panjang akar. Perlakuan terbaik yaitu K3P2 Kata kunci : Pre Nursery, Pupuk Kandang, Pupuk NPK Pelang
Copyrights © 2023