Produktivitas tanaman mentimun di Indonesia umumnya masih rendah, salah satu penyebabnya adalah kondisi tanah yang keras akibat pemupukan anorganik yang terus, menerus. Bunga jantan pada mentimum juga banyak sehingga jumlah buah yang dihasilkan sedikit. Untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun dapat dilakukan dengan pemberian pupuk organik kotoran kambing yang dapat memperbaiki sifat fisik kimia dan biologi tanah serta zat pengatur tumbuh (ZPT) paclobutrazol yang dapat meningkatkan jumlah bunga betina. Penelitian untuk mendapatkan dosis kotoran kambing dan konsentrasi ZPT paclobutrazol yang tepat dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jember, menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) faktorial terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama yaitu dosis pupuk kotoran kambing terdiri dari: 0, 10, 20 dan 30 ton/ha. Faktor kedua konsentrasi paclobutrazol terdiri dari : 0; 0,250 ; 0,375 dan 0,500 ml/l, dengan 3 ulangan. Parameter pertumbuhan dan hasil tanaman di analisis dengan analisis varian dan uji t dengan tingkat kepercayaan 95 %, apabila berbeda nyata di uji dengan uji jarak berganda Duncan dengan α,5 %. Hasil penelitian membuktikan bahwa dosis pupuk kotoran kambing 10 - 30 ton/ha meningkatkan tinggi tanaman, luas daun, berat segar dan berat kering total tanaman. Pemberian Paclobutrazol 0,250 - 0,500 ml/liter menurunkan tinggi tanaman, luas daun, berat segar dan berat kering total tanaman serta jumlah bunga jantan. Konsentrasi paclobutrazol 0,375 ml/l berpengaruh terbaik pada jumlah bunga betina dan jumlah buah. Terdapat interaksi perlakuan dosis kotoran kambing dan konsentrasi ZPT Paclobutrazol terhadap bobot buah pertanaman dan potensi produksi dengan perlakuan terbaik : dosis kotoran kambing 20 hingga 30 ton/ha dan Paclobutrazol 0,375 ml/l yang menghasilkan bobot buah pertanaman sebesar : 4200,13 -4338,63 g dan potensi produksi mentimun sebesar : 138,61-143,14 ton/ha.
Copyrights © 2024