Remaja merupakan fase transisi dari anak-anak menuju dewasa dengan berbagai perkembangan termasuk hormonal dan psikologis. Resiliensi dapat membantu remaja dalam menentukan tujuan hidup dengan pendekatan kekuatan yang dimiliki. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui resiliensi remaja di wilayah pesisir dengan berbagai keadaan yang ada di wilayah tersebut. Artikel menggunakan pendekatan scoping review. Artikel yang dipilih sesuai kriteria inklusi yaitu artikel terpublikasi 10 tahun terakhir (2013-2023), artikel primer, full-text, artikel dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Pencarian artikel menggunakan kerangka kerja PCC dengan kata kunci “Remaja”, “Resiliensi”, dan “Pesisir” melalui database elektronik yaitu Scopus, ScienceDirect, PubMed, CINAHL, DOAJ, Garuda dan Google Scholar. Artikel ini mengikuti pedoman The Preferred Reporting Item for Systematic Reviews and Meta-analysis for Scoping Review (PRISMA-ScR). Resiliensi remaja dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Wilayah pesisir memiliki karakteristik selalu berubah-ubah dan rentan terkena bencana alam. Maka remaja yang tinggal di wilayah pesisir memiliki resiliensi untuk mencegah terjadinya masalah pada kesehatan mental remaja. Berdasarkan hasil review artikel, remaja yang mengalami bencana alam di wilayah pesisir memiliki tingkat resiliensi yang baik yang dipengaruhi oleh koping, kemampuan adaptasi, percaya diri, religiusitas atau dukungan spiritual, dukungan sosial, dan humor.
Copyrights © 2024