Culture shock disebabkan oleh perasaan cemas akibat hilangnya semua tanda dan simbol yang biasa kita hadapi dalam hubungan sosial. Sedangkan kemampuan penyesuaian diri merupakan suatu proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah perilaku individu sehingga dari perubahan perilaku tersebut dapat terjadi hubungan yang lebih sesuai antara individu dengan lingkungannya. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini sendiri adalah perawat Indonesia yang baru mulai bekerja pada awal tahun 2022 di Pelayanan Kesehatan Swasta negara Kuwait yang berjumlah 30 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis yang digunakan adalah distribusi frekuensi dan persentase untuk menentukan masing-masing variabel. Tempat dan Waktu penelitian dilakukan di Pelayanan Kesehatan Swasta negara Kuwait pada bulan Februari 2023. Hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas responden mengalami culture shock yaitu sebanyak 90%, dan semua responden memiliki kemampuan penyesuaian diri dengan kategori baik.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023