Sebuah sistem pengereman merupakan salah satu sistem yang sangat penting pada kendaraan bermotor. Dikarenakan sistem pengereman berfungsi dalam proses perlambatan dalam kendaraan. Salah satu ide terbaru dalam sistem pengereman adalah regenerative brake. Sistem pengereman regenerative brake merupakan sistem pengereman yang memanfaatkan energi yang terbuang dari putaran roda saat proses pengereman, kemudian akan diubah menjadi energi yang dapat disimpan dalam baterai. Pada penelitian ini akan diteliti mengenai porsi pengereman antara sistem rem mekanis dan sistem pengereman regenerative brake, analisa potensi energi bangkitan regenerative brake pada MEvITS dalam satu siklus driving cycle WLTC Class 1, dan akan dicari efisiensi dari penggunaan sistem regenerative brake pada MEvITS. Penelitian akan dilakukan dengan metode simulasi menggunakan software Matlab-Simulink, dengan input Driving Cycle WLTC Class 1. Hasil penelitian menunjukan bahwa porsi regenerative brake bervariasi, dan paling besar pada gigi transmisi 1 yaitu sebesar 0,11g, dan akan semakin kecil pada transmisi diatasnya. Kemudian hasil simulasi potensi energi bangkitan terbesar terdapat pada gigi transmisi 3 kendaraan yaitu sebesar 0,16 kWh, dan akan semakin kecil pada gigi transmisi diatasnya. Dan efisiensi terbesar didapat juga pada gigi transmisi 3 yaitu sebesar 46,12% dibandingkan dengan energi pengereman total kendaraan.
Copyrights © 2023