Perkembangan pariwisata di Indonesia masih belum seimbang dari segi jumlah wisatawan yang mengunjungi daerah wisata di Indonesia bagian timur. Hal tersebut menyebabkan oleh travel time yang lama dan travel cost yang mahal untuk mencapai daerah wisata tersebut. Lokasi pariwisata yang ada di Indonesia Timur yang menjadi daerah tujuan adalah Kepulauan Kei, Kepulauan Banda Neira dan Pulau Seram di Maluku; Labuhan Bajo, Pulau Komodo dan Danau Kelimutu di Nusa Tenggara Timur; Raja Ampat di Papua Barat, Morotai di Maluku Utara, Teluk Cendrawasih dan Pulau Biak di Papua; Taman Nasional Wakatobi di Sulawesi Tenggara, Likupang dan Taman Laut Bunaken di Sulawesi Utara; dan Teluk Tomini di Gorontalo. Selama ini perjalanan menuju daerah tersebut menempuh rute dari Jakarta atau Bali menuju ke daerah tersebut. Dari studi sebelumnya terkait distribusi cargo di Indonesia Timur, diperoleh hasil bahwa Bandar Udara Sam Ratulangi memberikan alternatif pada waktu perjalanan yang lebih singkat. Didasari oleh hal tersebut ide untuk menjadikan Bandar Udara Sam Ratulangi menjadi gerbang pariwisata muncul. Dalam menganalisa kemungkinan Bandar Udara Sam Ratulangi menjadi gerbang pariwisata, telah dilakukan pengumpulan data dan perhitungan terkait waktu dan biaya perjalanan menuju lokasi pariwisata yang ada di Indonesia Timur berdasarkan dua kondisi yaitu simulasi dari Bandara Internasional Sam Ratulangi dan dari rute eksisting yang melayani menuju bandara tujuan. Setelah dibandingkan didapatkan dari 8 bandara tujuan pilihan 6 diantaranya memiliki jarak yang lebih dekat serta waktu tempuh dan biaya perjalanan yang lebih rendah untuk kondisi simulasi dari Bandara Internasional Sam Ratulangi dibandingkan dengan keadaan rute eksisting, sedangkan satu bandara tidak bisa dibandingkan karena tidak adanya penerbangan komersial berjadwal menuju bandara tersebut.
Copyrights © 2024