GGrouting merupakan suatu proses pemasukan suatu cairan dengan tekanan ke dalam rongga atau pori atau rekahan pada batuan, yang memadat dan keras secara fisika maupun kimiawi. Pada Proyek Pembangunan Bendungan Lausimeme, pekerjaan grouting pada posisi Riverbed perlu diselesaikan terlebih dahulu sebelum proses pekerjaan timbunan inti dilaksanakan. Oleh karena itu, pemilihan metode tersebut diharapkan mampu memenuhi aspek ekonomis, efektif, dan efisien pada proyek. Terdapat dua macam metode pelaksanaan pekerjaan grouting, yaitu Metode Up Stage dan Metode Down Stage. Namun, Metode Up Stage memiliki kemungkinan penggunaan material yang lebih banyak dibandingkan dengan Metode Down Stage karena pada Metode Down Stage sebagian rekahan di atasnya sudah digrouting. Dalam penelitian ini akan dilakukan perbandingan waktu dan biaya antara kedua metode tersebut. Analisis waktu ditentukan berdasarkan volume pekerjaan dan produktivitas total, dimana produktivitas total didapatkan dari penjumlahan antara produktivitas tenaga kerja yang didapatkan dari pengamatan di lapangan dan perhitungan produktivitas alat yang digunakan. Analisis waktu kemudian dilanjutkan dengan penjadwalan dengan menggunakan Bar Chart. Sedangkan analisis biaya dilakukan dengan menggunakan perhitungan berdasarkan Pedoman AHSP Bidang Umum Kementerian PUPR dan harga satuan didasarkan pada HSPK Kota Medan tahun 2022 kemudian dihitung RAB yang diperlukan untuk masing-masing metode. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, didapatkan hasil perbandingan dimana Metode Up Stage merupakan metode yang dapat dilaksanakan lebih cepat dengan selisih 16 hari serta biaya pelaksanaan yang lebih murah dengan selisih Rp 101.299.650 terhadap Metode Down Stage.
Copyrights © 2024