Minyak atsiri atau essential oil merupakan senyawa ekstrak yang diambil dari bagian tanaman melalui proses penyulingan atau ekstraksi yang dimana digunakan untuk praktik kesehatan alami, aromaterapi dan lain sebagainya. Salah satu contoh minyak atrisi ialah minyak nilam. Indonesia merupakan pemasok minyak nilam terbesar dunia dengan kontribusi 90%. Kandungan Patchouli Alcohol (PA) yang terkandung dalam minyak nilam menjadi primadona di pasaran eropa. Peningkatan konsumsi atau kebutuhan minyak nilam perlu diimbangi dengan ketersediaan bahan baku dalam negeri, yaitu daun nilam. Oleh karena itu, peluang untuk memasuki pasar minyak atsiri di dunia terbuka lebar. Pabrik minyak nilam ini direncanakan mulai dibangun pada tahun 2023 di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara dan direncanakan beroperasi pada tahun 2025. Modal diperoleh dengan perbandingan 40% modal sendiri dan 60% modal pinjaman. Dari analisa perhitungan ekonomi untuk mendirikan pabrik didapat hasil-hasil sebagai berikut: total modal investasi sebesar Rp406.309.087.416/tahun, dan hasil penjualan pertahun sebesar Rp289.089.213.429/tahun. Dengan estimasi umur pabrik selama 20 tahun, didapatkan internal rate of return (IRR) sebesar 16,07 %, payout time (POT) selama 7 tahun 10 bulan, break event point (BEP) sebesar 38,9%. Berdasarkan analisa ekonomi, dapat disimpulkan bahwa pabrik minyak nilam kapasitas 213 ton/tahun layak secara ekonomi. Adapun penanganan dampak lingkungan pabrik dilakukan dengan cara penataan, pemeliharaan, pengawasan dan pengendalian terhadap limbah yang dihasilkan.
Copyrights © 2024