Salah satu cabang ilmu linguistik yang membicarakan permasalahan alur dalam bercerita, yakni naratologi, belum banyak diperbincangkan dan dikaji dalam dunia akademik. Kajian dalam bercerita ini khususnya naratologi belum memiliki model yang baik dalam mengkaji karya fiksi cerpen terutama dalam karya fiksi berbahasa Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk menawarkan dan menegosiasikan kemampuan mengkaji karya fiksi menggunakan analisis naratologi melalui penerapan model naratologi tataran kejadian dan riwayat. Model Rimmon-Kenan, Shlomith inilah yang digunakan untuk menganalisis kejadian dan riwayat dari setiap karya fiksi. Penelitian ini merupakan penelitian analisis isi yang menganalisis dan menginterpretasi novel berjudul IQ84. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori kejadian dan riwayat, yang ditawarkan oleh Rimmon-Kenan dan Shlomith. Hasil penelitian dalam tataran kejadian menawarkan hubungan kausal dalam sebuah cerita yang berfungsi menghubungkan keadaan seimbang awal, ketidakseimbangan, dan keseimbangan baru. Tataran riwayat menunjukkan dampak ketidakseimbangan sebagai rumusan umum yang bisa digunakan dalam menentukan titik konflik yang terjadi dalam sebuah cerita, seperti penggunaan tataran kejadian dan riwayat yang bertemu pada suatu pembahasan, yakni aliran Sakigeki dan tataran riwayat dalam novel ini menunjukkan keadaan seimbang baru dari masing-masing tokohya, yakni Aomame dan Tango. Implikasi pada pengajaran sastra sebagai tawaran dalam menentukan bentuk kaidah progresif atau flashback sehingga dapat digunakan dalam penentuan ideologi. Kata Kunci: Model Tataran Riwayat; Naratologi; Novel.
Copyrights © 2024