Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Ideologi Sastra dalam Kumpulan Cerpen Yume Juuya Karya Natsume Souseki Arianto, Anggiarini; Pribadi, Rendy; Isnaini, Siti Nur
Jurnal Bahasa Asing Vol. 16 No. 2 (2023): Jurnal Bahasa Asing
Publisher : Sekolah Tinggi Bahasa Asing JIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58220/jba.v16i2.59

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan ideologi sastra dalam kumpulan cerita pendek karya Natsume Souseki yang berjudul Yuume Juuya. Dalam Konteks kesusastraan Jepang, ideologi sastra dipahami sebagai konsep pemikiran atau pandangan orang Jepang yang memberikan suatu warna dalam karya sastra sehingga dapat dinikmati keindahannya. Hara Toyoji memaparkan 9 kategori ideologi sastra Jepang, yaitu Masuraoburi dan Taoyameburi, Yugen dan Ushin, Mono no Aware, Okashi, Mujo, Wabi dan Sabi, En dan Yoen, Iki dan tsu, Fuga dan furyu. Masing-masing kategori tersebut menggambarkan jenis keindahan yang berbeda, kerap keindahan yang digambarkan merupakan bentuk yang tidak terduga. Ideologi tersebut dianggap sebagai pusat pemahaman teori dan praktik artistik Jepang. Namun, ideologi ini sulit untuk dipahami bagi pembaca non-Jepang. Hasil penelitian menunjukkan aware merupakan ideologi yang dominan dalam karya Souseki ini.
Menelusuri Tataran Kejadian dan Riwayat dalam Novel 1Q84 Karangan Haruki Murakami: Kajian Naratologi Arianto, Anggiarini; Pribadi, Rendy
Hortatori : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 1 (2024): Hortatori: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jh.v8i1.2714

Abstract

Salah satu cabang ilmu linguistik yang membicarakan permasalahan alur dalam bercerita, yakni naratologi, belum banyak diperbincangkan dan dikaji dalam dunia akademik. Kajian dalam bercerita ini khususnya naratologi belum memiliki model yang baik dalam mengkaji karya fiksi cerpen terutama dalam karya fiksi berbahasa Jepang. Penelitian ini bertujuan untuk menawarkan dan menegosiasikan kemampuan mengkaji karya fiksi menggunakan analisis naratologi melalui penerapan model naratologi tataran kejadian dan riwayat. Model Rimmon-Kenan, Shlomith inilah yang digunakan untuk menganalisis kejadian dan riwayat dari setiap karya fiksi. Penelitian ini merupakan penelitian analisis isi yang menganalisis dan menginterpretasi novel berjudul IQ84. Jenis penelitian ini adalah kualitatif. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori kejadian dan riwayat, yang ditawarkan oleh Rimmon-Kenan dan Shlomith. Hasil penelitian dalam tataran kejadian menawarkan hubungan kausal dalam sebuah cerita yang berfungsi menghubungkan keadaan seimbang awal, ketidakseimbangan, dan keseimbangan baru. Tataran riwayat menunjukkan dampak ketidakseimbangan sebagai rumusan umum yang bisa digunakan dalam menentukan titik konflik yang terjadi dalam sebuah cerita, seperti penggunaan tataran kejadian dan riwayat yang bertemu pada suatu pembahasan, yakni aliran Sakigeki dan tataran riwayat dalam novel ini menunjukkan keadaan seimbang baru dari masing-masing tokohya, yakni Aomame dan Tango. Implikasi pada pengajaran sastra sebagai tawaran dalam menentukan bentuk kaidah progresif atau flashback sehingga dapat digunakan dalam penentuan ideologi. Kata Kunci: Model Tataran Riwayat; Naratologi; Novel.
Menyoal Penelitian Analisis Wacana Kritis di Indonesia: Meninjau Aspek Jenis Penelitian, Subjek Penelitian, dan Model Analisis Pribadi, Rendy; Lustyatie, Ninuk; Zuriyati, Zuriyati
Hortatori : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 8, No 2 (2024): Hortatori: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/jh.v8i2.3393

Abstract

Penelitian ini berusaha untuk menyelidiki tren yang berkembang dalam penelitian Analisis Wacana Kritis (CDA) dari tahun 2017 hingga 2024. Analisis Wacana Kritis merupakan kerangka metodologis yang secara kritis terlibat dengan isu-isu disparitas kekuasaan, manifestasi ideologi, dan penyalahgunaan kekuasaan. Penelitian ini didasarkan pada Tinjauan Literatur, yakni dimulai dengan agregasi data melalui portal SINTA, mendokumentasikan rincian metodologis dalam artikel, dan mengategorikannya menurut tiga instrumen yang berbeda: 1. Jenis Penelitian, 2. Subjek penelitian, dan 3. Model Analisis. Menganalisis korpus berupa 98 artikel yang bersumber dari portal SINTA 1 dan 2 dengan mempertimbangkan dampak penelitian yang lebih dari satu (>1) poin, hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1. Penelitian kualitatif mendominasi, meliputi 92 artikel, 2. Subjek penelitian terutama terdiri dari teks berita online (teks digital), total 14 artikel dari 2017 hingga 2024, dan 3. Model analitis yang sebagian besar digunakan adalah model Norman Fairclough, digunakan dalam 52 artikel.Kata Kunci: Jurnal Review; Analisis Wacana Kritis; SINTA.
TREN PENELITIAN NARATOLOGI DALAM PENGEMBANGAN LITERASI DI INDONESIA:STUDI LITERATUR REVIU Pribadi, Rendy; Dinihari, Yulian; Wardhani, Ajeng Dinar Wisesa; Ningsih, Retna
Lingua Rima: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 14, No 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/lgrm.v14i2.14233

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis tren penelitian naratologi dalam pengembangan literasi di Indonesia melalui studi literatur sistematis terhadap 64 artikel ilmiah dari jurnal terindeks SINTA 1 dan 2 pada periode 2020–2025. Metode yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif dengan pendekatan analisis konten naratif, diklasifikasikan ke dalam empat aspek utama: jenis penelitian, subjek kajian, metode pengumpulan data, dan jenis analisis. Hasil studi menunjukkan bahwa pendekatan kualitatif mendominasi secara signifikan, dengan fokus utama pada eksplorasi struktur cerita, makna tersirat, serta konteks ideologis dalam teks. Teks karya sastra masih menjadi objek utama, namun terdapat perluasan subjek ke arah media baru seperti pidato, percakapan, transliterasi video, dan teks graffiti. Metode wawancara dan studi dokumen merupakan teknik pengumpulan data yang paling banyak digunakan, sedangkan analisis naratif dan tematik menjadi pendekatan analitis paling dominan. Temuan ini memperlihatkan arah perkembangan naratologi di Indonesia ke pendekatan interdisipliner dan pascaklasik yang lebih reflektif. Studi ini menyimpulkan bahwa naratologi memiliki potensi besar dalam mendukung pengembangan literasi kritis, baik dalam konteks pendidikan formal maupun dalam budaya literasi masyarakat secara luas. Kata Kunci: Naratologi, Literasi, Literatur Reviu