Artikel ini berupaya untuk membahas dan menguak makna lafadz Jannah dalam al-Qur’an secara detail dengan menggunakan metode deskriptif-analisi peneliti mengkaji tentang pengertian Jannah secara etimologi dan termilonogi menurut para mufassir dengan perpesktif Syeikh ‘Abd al-Qadir al-Jailani tentang Jannah, penelitian ini menggunakan pendekatan Analisa semantik untuk mengetahui makna Jannah dari derivasi hurufnya. Kesimpulan yang dihasilkan dari kajian ini bahwasannya lafadz Jannah secara etimologi adalah kebun yang tertutup dan tak terlihat, sedangkan makna Jannah secara terminologi adalah kebun yang diciptakan oleh Allah sebagai balasan untuk orang-orang yang berbuat baik selama di dunia, namun sifat kebun ini masih tertutup dan tidak terlihat. Hal ini sesuai dengan perspektif al-Jailani, ia berpendapat bahwa surga adalah makan al-Qurb (tempat yang dekat dengan Allah), surga merupakan tempat bagi kenikmatan ruhani di alam akhirat, diperuntukan bagi manusia yang beriman dan beramal shaleh. Maka pengertian Jannah secara termilonogi lebih tepat karena surga adalah sebuah tempat di kehidupan akhirat sebagai balasan untuk orang-orang yang berbuat baik selama di dunia, sedangkan manusia yang amal buruknya lebih banyak telah disediakan tempat oleh Allah yaitu neraka. Kata Kunci: Jannah, Metode Semantik, Syekh ‘Abd al-Qadir al-Jailani
Copyrights © 2023