Penyakit diare merupakan masalah kesehatan utama di negara berkembang seperti Indonesia, berkontribusi pada tingginya morbilitas dan mortalitas anak-anak. Tradisionalnya, masyarakat menggunakan daun jambu biji dan biji pinang untuk mengatasi gangguan pencernaan, termasuk diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek dan konsentrasi dari ekstrak daun jambu biji dan biji pinang sebagai agen antidiare. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut alkohol 96%, dan mencit dibagi menjadi empat kelompok. Kelompok kontrol positif dan negatif, serta kelompok ekstrak 350mg/KgBB. Setiap kelompok diinduksi oleum ricini 0,5ml per oral, dengan pengamatan terhadap frekuensi dan lamanya diare selama empat jam. Hasil analisis statistik menunjukkan perbedaan signifikan antara frekuensi diare pada minyak jarak dan biji pinang (sig = 0,000). Frekuensi diare pada minyak jarak lebih rendah daripada daun jambu biji. Perbedaan frekuensi diare antara minyak jarak dan biji pinang juga signifikan (sig = 0,000). Namun, perbedaan frekuensi antara biji pinang dan daun jambu biji tidak terlalu signifikan (sig = 0,443). Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa ekstrak etanol daun jambu biji dan biji pinang dosis 350mg/KgBB memiliki aktivitas antidiare yang efektif pada mencit yang diinduksi oleh oleum ricini. Perlu dilakukan uji toksisitas lebih lanjut untuk mengevaluasi keamanannya sebagai agen antidiare.
Copyrights © 2023