Penelitian ini dilatarbelakangi karena keragaman yang ada di Indonesia, baik dalam bahasa, agama, suku, ras, adat, dan budaya. Agar semangat persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia tetap hidup di tengah ancaman disintegrasi bangsa, pembelajaran yang didasarkan pada nilai-nilai kebhinekaan sangat penting. Salah satu cara terbaik untuk meningkatkan rasa kebangsaan adalah dengan mempelajari sejarah dan menanamkan nilai dan arti multikultural. Studi literatur atau kajian literatur digunakan dalam penelitian ini. Sumber penelitian adalah buku dan jurnal yang relevan. 1. Penentuan topik penelitian, 2. Identifikasi kata kunci, 3. Pencarian literatur, 4. Pemilihan literatur, 5. Tinjauan literatur, 6. Penyusunan kerangka konseptual, 7. Analisis literatur, 8. Tinjauan literatur penulisan, 9. Revisi dan perbaikan, dan 10. Penambahan literatur. Proses analisis terdiri dari tiga tahap: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan multikultural dalam pembelajaran sejarah diperlukan untuk meningkatkan kerukunan antar suku, agama, dan kelompok sosial lainnya. Hal ini dapat dicapai dengan bekerja sama dengan menggunakan prinsip-prinsip kebersamaan, kesetaraan, dan saling menghormati yang terkandung dalam Bhinneka Tunggal Ika, yang berkontribusi pada integrasi nasional bangsa Indonesia.
Copyrights © 2024