Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki ancaman penangguhan bantuan luar negeri Amerika Serikat akibat dari adanya kudeta militer di Niger pada tahun 2023. Ancaman tersebut diharapkan dapat menekan pemerintah Niger untuk merubah perilakunya dan kembali menegakkan demokrasi di negaranya, namun hal ini menemui tantangan tersendiri ketika dibenturkan dengan respon masyarakat yang justru mendukung junta militer. Dengan fokus pada konsep politik "The Flag and the Stick", penelitian ini berusaha memahami motif dari tindakan Amerika Serikat tersebut. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan studi kepustakaan yang berasal dari analisis data sekunder yang terdiri dari artikel jurnal, berita, dan laporan-laporan yang terkait. Penelitian ini menghasilkan temuan bahwa ancaman tersebut memiliki dua tujuan utama, yaitu untuk mengubah perilaku junta militer agar kembali ke pemerintahan yang demokratis (digambarkan sebagai tongkat) serta menegaskan komitmen AS dalam menjunjung norma dan nilai demokrasi (digambarkan sebagai bendera). Kedua tujuan tersebut ternyata menemukan tantangan tersendiri ketika dipertemukan dengan masyarakat negara penerima, dalam hal ini warga Niger yang justru mendukung pemerintah junta militer dan menolak intervensi asing.
Copyrights © 2024