Penyakit nyeri sendi pada lansia sering dirasakan karena adanya faktor pencetus seperti pola makan,dan juga proses penuaan akan menyebabkan tulang rawan persendian menjadi menipis sehingga dapat mengalami kerusakan. Menurut WHO tahun 2020, jumlah lansia di dunia diproyeksikan menjadi 1,4 miliar pada tahun 2030 dan 2,1 miliar pada tahun 2050 dan bisa naik menjadi 3,2 miliar. Di kawasan Asia Tenggara populasi lansia sebesar 8% atau sekitar 142 juta jiwa. Peningkatan populasi lansia diprediksi mencapai 3 kali lipat di tahun 2050. Pada tahun 2020 jumlah lansia mencapai 28.800.000 dari total populasi. . Tujuan dalam penelitian ini adalah menganalisis pengaruh senam lansia terhadap penurunan nyeri sendi pada lansia di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Mawasangka Timur Tahun 2023. Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif, desain penelitian ini pra eksperimen one group pre-post test design. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 lansia yang mengalami nyeri sendi, intervensi dilakukan selama 3 minggu.. analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar (65%) sesudah senam lansia responden mengalami nyeri ringan dan sebagian kecil sesudah senam lansia (35%) responden mengalami nyeri sedang. Hasil analisa data menggunakan uji statistik Wilcoxon didapatkan nilai Z = -3.742 dengan nilai signifikan 0,000 < α =0,05 maka HI diterima. Kesimpulan yaitu ada pengaruh senam lansia terhadap penurunan nyeri sendi pada lansia di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Mawasangka Timur.
Copyrights © 2024