Struktur beton bertulang menggunakan kolom dengan penampang pipih (rasio sisi panjang dengan sisi pendek lebih dari 2) umum digunakan di Bali untuk villa bertingkat rendah. Penggunaan ini didasarkan pada pertimbangan arsitektur agar kolom rata dengan tembok (tebal sekitar 150 mm). Kondisi ini menjadi kompleks pada pertemuan balok-kolom tepi dimana eksentrisitas balok terhadap kolom mempengaruhi respon sambungan. Penelitian ini menggunakan program elemen hingga (ABAQUS) untuk meneliti respon pertemuan balok-kolom penampang pipih eksentris akibat beban gempa. Tiga model pertemuan balok kolom tepi beton bertulang dengan eksentrisitas 0, 25, dan 50 mm dibebani beban lateral paralel dengan balok tepi. Model dirancang memenuhi SNI 2847:2013 untuk Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus, kecuali lebar kolom yang lebih kecil dari persyaratan. Kemampuan program divalidasi menggunakan hasil eksperimen dari literatur. Sambungan yang ditinjau memiliki panjang balok dan kolom setengah bentangan. Hasil menunjukkan eksentrisitas balok terhadap kolom signifikan mempengaruhi kekuatan geser sambungan. Defleksi besar terjadi pada kolom ke arah samping akibat kekakuan rendah dan eksentrisitas, menghambat pembentukan sendi plastis pada ujung balok. Leleh tulangan dan kerusakan beton pada sambungan cenderung terjadi lebih awal pada sisi sambungan searah pergeseran titik berat balok. Temuan ini mengindikasikan penggunaan kolom penampang pipih dengan eksentrisitas dapat mengurangi kinerja seismik struktur.
Copyrights © 2024