<![CDATA[PT Semen Gresik (PTSG) yang mengelola pabrik Tuban telah mendapat kontrak dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk untuk mengelola pabrik baru di Rembang. Saat menambah fasilitas baru di lokasi berbeda, struktur sistem logistik harus disesuaikan untuk meminimalkan biaya logistik. Tantangannya adalah menentukan truk yang optimal dengan mempertimbangkan kapasitas masing-masing pabrik, jenis semen, kapasitas muat truk, permintaan setiap jenis semen di setiap kota, waktu tempuh dari pabrik ke gudang, dan waktu pemakaian gudang. Selain itu, volume lalu lintas di jalan-jalan utama, khususnya menuju dan dari pabrik Lembang, terbatas sehingga distribusi semen harus dialihkan ke jalan alternatif. Langkah pertama adalah mengembangkan model yang menentukan jumlah truk. Tidak hanya menyelesaikan permasalahan pada tahap perencanaan, tetapi juga masuk ke tahap operasional. Hal ini karena beberapa faktor, seperti kebutuhan semen harian dan jam berkendara truk sebenarnya, tidak diasumsikan konstan dalam model. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yang dikembangkan menguntungkan dan mampu menyediakan jumlah truk yang dibutuhkan secara optimal. Namun jumlahnya terbatas dan distribusi semen perlu dialihkan ke jalan alternatif. Selain itu, Prosedur Operasi Standar (SOP) telah dibuat untuk memenuhi kebutuhan bisnis sehari-hari, memeriksa pentingnya persediaan di gudang, menentukan target persediaan, dan meminimalkan terjadinya kehabisan stok yang mengakibatkan penurunan persediaan dapat ditekan dalam pangsa pasar.]]>
Copyrights © 2024
