Waste material besi beton dalam proyek konstruksi akan selalu menjadi masalah yang akan dihadapi oleh kontraktor. Kelebihan pemesanan besi beton sehingga material stok besi akan menjadi uncash benefit, pola potong yang tidak efisien dapat menimbulkan kerugian bagi kontraktor. Semakin banyak pembelian besi beton yang tidak terpakai efisien, maka semakin tinggi cost yang harus dikeluarkan. Algoritme menjadi pilihan metode untuk penentuan pola potong yang efisien, algoritme program dinamis merupakan pendekatan terbaik untuk proyek konstruksi, untuk membuktikan hal tersebut Program Optimasi Pemotongan Besi Tulangan (POPBT) program dinamis dianalisis dengan hasil POPBT algoritme greedy. Berdasarkan hasil analisis POPBT program dinamis lebih mudah digunakan dan menghasilkan hasil lebih efisien dibanding POPBT greedy. Persentase waste POPBT program dinamis 12.68% (2,887.51 kg) dibandingkan metode POPBT greedy dengan persentase 35.38% (8,055.32 kg) dan perhitungan manual 51.93% (11,823.57 kg). POPBT program dinamis meminimalilasi kerugian sebesar Rp84,892,551 dibandingkan dengan perhitungan manual, lebih efisien Rp49,094,195 dari hasil POPBT greedy.
Copyrights © 2024