Kunyit (Curcuma domestica) adalah tanaman obat tradisional yang menjadi kearifan lokal di Indonesia terutama di daerah Jawa. Pada saat ini banyak industri farmasi yang tertarik untuk mengembangkan kunyit menjadi sediaan farmasi yang praktis dan berkhasiat diantaranya ada yang berbentuk serbuk, granul instan, kapsul, maupun sirup. Perubahan bentuk tersebut melibatkan proses yang dapat mempengaruhi khasiat dan stabilitas kandungan senyawa aktif pada kunyit. Penelitian ini merupakan awal dari standarisasi beberapa jenis sediaan berbahan kunyit di Indonesia meliputi pengamatan terhadap perubahan bentuk makroskopis sediaan. Sampel yang digunakan adalah produk dengan komposisi kunyit yang terdapat di Pasaran di Indonesia baik online maupun offline yaitu sejumlah 8 sampel berupa serbuk, granul instan, kapsul serta sirup dan 2 kontrol berupa rimpang kunyit segar dan serbuk simplisia. Perubahan bentuk makroskopik pada kunyit yang diamati rasa, warna, bau dan bentuk makroskopik khas kunyit dibandingkan dengan Farmakope Herbal Indonesia. Hasil dari penelitian ini adalah 8 jenis sediaan farmasi yang diamati mempunyai perbedaan yang sangat jelas akibat pengolahan yang dilakukan oleh industri diantaranya adalah fragmen khas pada kunyit telah pecah dan bahkan hilang akibat pengolahan. Pada uji makroskopik, sampel A dan B menunjukkan hasil yang cukup mirip dengan kontrol yaitu serbuk simplisia diantaranya adalah bentuk makroskopik berupa serbuk kasar berwarna kuning dengan isi yang sudah tidak utuh, Sampel C dan D berupa granul kecil berwarna kuning dengan kristal gula serta E dan F berupa serbuk halus berbentuk granul berwarna kuning dan G dan H berupa cairan agak kental dengan warna lautan yang homogen berwarna orange dengan bercak cokelat. Sediaan granul instan D dan sediaan sirup H menunjukkan hasil organoleptik rasa, warna dan bau khas kunyit yang lemah.
Copyrights © 2024