Pendahuluan: Peningkatan kasus penyakit jantung setiap tahunnya dapat dikontrol dari faktor resiko yang dapat dimodifikasi. Faktor pendorong melakukan perubahan prilaku salah satunya dengan pengetahuan dan merupakan kunci dalam meningkatkan kesadaran menjalankan prilaku hidup sehat. Ketakutan dan kecemasan dialami oleh keluarga jika ada anggota keluarganya yang masuk rumah sakit. Jika keluarga yang mengalami kecemasan tentunya tidak dapat berpikir jernih, tidak dapat memberikan perawatan yang maksimal dan tidak dapat memberikan semangat bagi pasien jantung untuk menjalani perawatan Metode: Penelitian deskripsi korelasi dengan metode cross sectional untuk hubungan pengetahuan keluarga tentang resiko penyakit jantung dan tingkat kecemasan keluarga pasien jantung. Sampel merupakan keluarga pasien jantung yang mengantar berobat pasien ke Rumah Sakit. Sampel berjumlah 58 responden dengan tehnik accidental sampling. Pengukuran pengetahuan menggunakan kuesioner pengetahuan yang telah dilakukan uji validitas dan reabilitas, sedangkan mengukur tingkat kecemasan keluarga pasien jantung dengan menggunakan modifikasi lembar checklist cemas HARS. Analisis bivariat menggunakani uji chi square. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan Ada hubungan antara kecemasan keluarga pasien jantung dengan jenis kelamin. Sebagian besar pengetahuan keluarga tentang risiko penyakit jantung termasuk dalam kategori berpengetahuan baik. Sebagian kecil keluarga pasien jantung mengalami kecemasan. Tidak ada hubungan pengetahuan keluarga tentang risiko penyakit jantung dengan tingkat kecemasan. Kesimpulan: Tidak ada hubungan pengetahuan keluarga tentang risiko penyakit jantung dengan tingkat kecemasan. Hendaknya pihak rumah sakit dapat memberikan tindakan keperawatan misalnya pendidikan kesehatan tentang risiko penyakit jantung kepada keluarga pasien jantung terutama kepada keluarga yang tingkat pengetahuannya rendah serta dapat memberikan tindakan keperawatan pada keluarga pasien yang mengalami kecemasan.
Copyrights © 2023