Almaini, Almaini
Unknown Affiliation

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

STUDI KUALITATIF: GAMBARAN PERILAKU ODHA DALAM PENCEGAHAN HIV/AIDS DI KABUPATEN REJANG LEBONG ALMAINI, ALMAINI
Journal of Nursing and Public Health Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v11i2.5048

Abstract

Pendahuluan: HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang terjadi di kalangan masyarakat yang belum ditemukan vaksin atau obat yang efektif. Secara global terdapat 36 juta orang dengan HIV di seluruh dunia. ODHA adalah singkatan dari Orang Dengan HIV/AIDS, yaitu penderita yang didiagnosis positif terinfeksi HIV. Jumlahnya di Indonesia sebanyak 193.030 orang. Jumlah ODHA di Kabupaten Rejang Lebong sejak 2011 mencapai 123 orang. ODHA mempunyai peran penting dalam rantai penularan karena merupakan host pembawa agent. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menggali secara mendalam perilaku ODHA dalam pencegahan penularan virus HIV di wilayah Kabupaten Rejang Lebong. Metode: Jenis penelitian ini observasional bersifat deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif, informan berjumlah 6 orang yaitu 2 orang OHDA LSL, 1 orang ODHA beristeri, 1 orang ODHA mantan PSK, 1 orang petugas konseling, dan 1 orang dari LSM. Pengumpulan informasi dilakukan dengan wawancara mendalam menggunakan pedoman wawancara. Data dianalisis secara deskriptif berdasarkan tema yang didapatkan. Hasil dan Pembahasan: Hasil menemukan pengetahuan ODHA tentang penularan HIV melalui hubungan seksual sebelum didiagnosa dan setelah didiagnosa cukup baik, namun tidak disertai dengan tindakan yang baik. Pengetahuan dan sikap yang baik belum tentu membuat orang akan bertindak. Perlu factor lain yaitu factor pendorong dan factor penguat. Pelayanan CST di RSUD Curup berjalan dengan baik. Kesimpulan : Perilaku ODHA dalam pencegahan penularan virus HIV sangat baik. Kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Rejang Lebong diharapkan selalu memberikan dukungan kepada poliklinik CST di RSUD Curup, dan Program PCT di Puskesmas yang ada di Kabupaten Rejang Lebong.
PENGETAHUAN FAKTOR RESIKO PENYAKIT JANTUNG DAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN JANTUNG KHOIRINI, FATIMAH; BAKARA, DERISON MARSINOVA; ALMAINI, ALMAINI
Journal of Nursing and Public Health Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v11i2.5162

Abstract

Pendahuluan: Peningkatan kasus penyakit jantung setiap tahunnya dapat dikontrol dari faktor resiko yang dapat dimodifikasi. Faktor pendorong melakukan perubahan prilaku salah satunya dengan pengetahuan dan merupakan kunci dalam meningkatkan kesadaran menjalankan prilaku hidup sehat. Ketakutan dan kecemasan dialami oleh keluarga jika ada anggota keluarganya yang masuk rumah sakit. Jika keluarga yang mengalami kecemasan tentunya tidak dapat berpikir jernih, tidak dapat memberikan perawatan yang maksimal dan tidak dapat memberikan semangat bagi pasien jantung untuk menjalani perawatan Metode: Penelitian deskripsi korelasi dengan metode cross sectional untuk hubungan pengetahuan keluarga tentang resiko penyakit jantung dan tingkat kecemasan keluarga pasien jantung. Sampel merupakan keluarga pasien jantung yang mengantar berobat pasien ke Rumah Sakit. Sampel berjumlah 58 responden dengan tehnik accidental sampling. Pengukuran pengetahuan menggunakan kuesioner pengetahuan yang telah dilakukan uji validitas dan reabilitas, sedangkan mengukur tingkat kecemasan keluarga pasien jantung dengan menggunakan modifikasi lembar checklist cemas HARS. Analisis bivariat menggunakani uji chi square. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian menunjukkan Ada hubungan antara kecemasan keluarga pasien jantung dengan jenis kelamin. Sebagian besar pengetahuan keluarga tentang risiko penyakit jantung termasuk dalam kategori berpengetahuan baik. Sebagian kecil keluarga pasien jantung mengalami kecemasan. Tidak ada hubungan pengetahuan keluarga tentang risiko penyakit jantung dengan tingkat kecemasan. Kesimpulan: Tidak ada hubungan pengetahuan keluarga tentang risiko penyakit jantung dengan tingkat kecemasan. Hendaknya pihak rumah sakit dapat memberikan tindakan keperawatan misalnya pendidikan kesehatan tentang risiko penyakit jantung kepada keluarga pasien jantung terutama kepada keluarga yang tingkat pengetahuannya rendah serta dapat memberikan tindakan keperawatan pada keluarga pasien yang mengalami kecemasan.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS EMBONG IJUK KABUPATEN KEPAHIANG TAHUN 2023 WIDYOWATI, ELLEN; ALMAINI, ALMAINI; PURNAMA EKA SARI, WENNY INDAH
Journal Of Midwifery Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : UNIVED PRESS, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jm.v11i2.5105

Abstract

Pendahuluan: Imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin kedalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Puskesmas Embong Ijuk Kabupaten Kepahiang mempunyai cakupan imunisasi terendah dari 14 puskesmas di Kabupaten Kepahiang. Penelitian ini bertujuan untuk diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Embong Ijuk Kabupaten Kepahiang Tahun 2023. Metode: Penelitian ini melakukan Observasi dengan menggunakan metode Cross Sectional. Jumlah sampel diambil dengan menggunakan teknik total sampling. Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa variabel yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada bayi adalah Pengetahuan ibu ( p=0,027), OR (5,425)sikap ibu ( p= 0,005), OR (7,000), Jarak ke pelayanan imunisasi (p= 0,011), OR (5,829), sedangkan variable yang tidak berhubungan dengan kelengkapan imunisasi adalah pekerjaan ibu( p =0,169), OR (0,330). Kesimpulan: Diharapkan petugas kesehatan hendaknya memberikan informasi kepada ibu dan keluarga dalam meningkatkan pengetahuan ibu dengan penyebaran informasi penyuluhan tentang imunisasi yang mengandung zat kekebalan dan melindungi bayi dari penyakit, dan petugas kesehatan juga mengikutsertakan keluarga dalam pemberian imunisasi dasar seperti memberikan informasi tentang jenis-jenis imunisasi, mengingatkan jadwal untuk mengimunisasikan bayi keposyandu.
GAMBARAN KEMBALINYA KESUBURAN PASCA PENGGUNAAN KONTRASEPSI SUNTIK DMPA DI PUSKESMAS CUGUNG LALANG TAHUN 2023 MAHARANI, ISTIKA; ALMAINI, ALMAINI; SUSANTI, EVA
Journal Of Midwifery Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : UNIVED PRESS, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jm.v11i2.5110

Abstract

Pendahuluan: Penggunaan alat kontrasepsi menjadi pilihan dalam pengaturan jarak kehamilan atau jumlah anak. Kontrasepsi suntik DMPA ini adalah salah satu jenis kontrasespi suntikan yang hanya mengandung progestin saja dan disuntikkan setiap tiga bulan. Setelah selesai pemakaian kontrasepsi progestin, biasanya dibutuhkan waktu 12 hingga 18 bulan bagi wanita untuk mendapatkan hormon mereka kembali normal. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah populasi 247 orang, sampel dalam penelitian ini wanita yang sudah berhenti menggunakan kontrasepsi Depo Medroxy Progesterone Acetat (DMPA) sebanyak 78 orang, Pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner yang berisi pertanyaan kembalinya kesuburan pasca penggunaan kontrasepsi Depo Medroxy Progesterone Acetat (DMPA). Hasil : Hasil penelitian didapatkan bahwa kembalinya kesuburan pasca penggunaan kontrasepsi suntik DMPA berdasarkan karakteristik umur sebagian besar umur > 35 tahun sebanyak 43 orang, berat badan tidak normal sebanyak 47 orang, karakteristik tidak merokok sebanyak 64 orang, lama pemakaian Kb > 2 tahun sebanyak 63 orang kembali subur ≥ 1 tahun. Kesimpulan: Sehingga dapat disimpulkan hampir seluruh responden penelitian kembali subur ≥ 1 tahun pasca penggunaan KB.Diharapkan kepada Dinas kesehatan atau dinas terkait untuk dapat lebih meningkatkan edukasi tentang pencegahan perilaku seksual beresiko bagi remaja.
PETRISSAGE BACK MASSAGE KOMBINASI ESSENTIAL OIL LAVENDER TERHADAP SKALA NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI PMB “T” KABUPATEN REJANG LEBONG TAHUN 2023 PURNAMASARI, SONYA; SUSANTI, EVA; ALMAINI, ALMAINI
Journal Of Midwifery Vol 11 No 2 (2023)
Publisher : UNIVED PRESS, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jm.v11i2.5116

Abstract

Pendahuluan: Nyeri persalinan adalah proses alami yang disebabkan adanya kontraksi uterus, penurunan kapala janin dan peregangan serviks yang melepaskan hormone prostaglandine. Manajemen nyeri non farmakologi menjadi pilhan utama dalam asuhan kebidanan seperti Petrissage massage kombinasi essential oil lavender. Manfaat teknik petrissage massage terbukti efektif dalam mengelola ketidaknyamanan dan meningkatkan sirkulasi darah. Metode: Metode penelitian menggunakan Pra-eksperimental one group pre test-post test design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 31 responden dengan metode accidental sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah petrissage back massage kombinasi essential oil lavender, Variabel dependen adalah nyeri persalinan kala I. Uji statistik yang diigunakan adalah Mc Nemar. Hasil dan Pembahasan: Berdasarkan uji statistik terdapat pengaruh Petrissage Back Massage kombinasi Essential Oil lavender terhadap skala nyeri Persalinan kala I fase aktif dengan nilai p value sebesar 0.000< 0,05. Kesimpulan: metode petrisage kombinasi esentsial oil lavender efektif dalam menurunkan skala nyeri persalinan kala l fase aktif.
PENGARUH PRENATAL YOGA KOMBINASI KOMPRES HANGAT TERHADAP NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER III: THE EFFECT OF PRENATAL YOGA COMBINATION OF WARM COMPRESS ON BACK PAIN IN PREGNANT WOMEN THIRD-TRIMESTER Ariani, Dhea; Wenny Indah Purnama Eka Sari; Almaini, Almaini
Journal of Midwifery Science and Women's Health Vol. 5 No. 1 (2024): JMSWH
Publisher : Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/jmswh.v5i1.1846

Abstract

Kehamilan merupakan suatu siklus fisiologis yang terjadi karena perkembangan dan pertumbuhan bayi. Sendi panggul dan tulang tulang belakang menjadi rileks dan kendur selama trimester III kehamilan, menyebabkan nyeri punggung, karena perubahan muskuloskeletal dan tingginya kadar hormon progesteron. Jika nyeri punggung tidak diatasi akan berdampak buruk. Salah satu upaya mengurangi masalah nyeri punggung dengan prenatal yoga dan kompres hangat. Prenatal yoga terbukti efektif untuk mengatasi nyeri punggung dan berdampak pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh prenatal yoga kombinasi kompres hangat terhadap nyeri punggung pada Ibu hamil trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Pasar Kepahiang Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan metode pre-eksperimen dengan pendekatan yang digunakan adalah one grup pre-test post test dengan membandingkan nilai pre-test post-test. Sampel penelitian ibu hamil trimester III yang diambil dengan metode purposive test dengan sampel total 26 responden. Pengukuran skala nyeri menggunakan  Numeric Rating Scale. Uji Wilcoxon dan uji T sampel dependen merupakan dua uji non-parametrik yang digunakan dalam metode analisis. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan hasil pre-test dan post-test didapatkan   perbeda rata-rata skala nyeri (p-value = 0,000). Prenatal yoga kombinasi kompres hangat terbukti menurunkan nyeri skala nyeri punggung ibu hamil. Bidan diharapkan dapat meningkatkan skill mengenai prenatal yoga, agar dapat mengajarkan kepada ibu hamil sebagai alternatif dalam mengatasi ketidaknyamanan trimester pada trimester III. Ibu yang sudah mendapatkan edukasi prenatal yoga dan kompres hangat diharapkan dapat melakukannya untuk mengurangi ketidaknyamanan pada trimester III
HUBUNGAN PEMAKAIAN SUNTIK KB 3 BULAN TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI PADA WANITA USIA SUBUR DI WILAYAH PUSKESMAS KELOBAK AURIEL, DINDA PUTRI; ALMAINI, ALMAINI; SUSANTI, EVA
Journal of Nursing and Public Health Vol 12 No 2 (2024)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi atau disebut juga tekanan darah tinggi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri, salah satunya dapat disebabkan karena penggunaan kontrasepsi suntik 3 bulan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pemakaian suntik KB 3 bulan dengan kejadian hipertensi pada wanita usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas Kelobak. Metode: Jenis penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Populasi Wanita Usia Subur menggunakan KB aktif pada tahun 2023 di wilayah kerja Puskesmas Kelobak dan sampel berjumlah 92 WUS pengguna KB yang diambil dengan teknik accidental sampling. Analisa data menggunakan uji chi square. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Hasil dan Pembahasan: Hasil penelitian diperoleh nilai p=0,025 (p<0,05) yang berarti ada hubungan suntik KB 3 bulan dengan kejadian hipertensi dengan OR= 4.105, artinya responden yang menggunakan KB suntik 3 bulan berpeluang hipertensi sebesar 4.105 lebih tinggi dibandingkan dengan responden yang tidak menggunakan KB suntik 3 bulan. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara KB suntik 3 bulan dengan kejadian hipertensi sehingga disimpulkan ada hubungan pemakaian suntik KB 3 bulan dengan kejadian hipertensi pada wanita usia subur di Wilayah Kerja Puskesmas Kelobak. Diharapkan penelitian ini dapat menjadi informasi dan alat pembelajaran yang berhubungan tentang kontrasepsi mempengaruhi tekanan darah.
PEMBERDAYAAN PEMUDA DALAM KONVERGENSI PENANGGULANGAN STUNTING Buana, Chandra; Sutriyanti, Yanti; Utario, Yossy; Almaini, Almaini; Puspita, Yenny; Tarwoto, Tarwoto
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2025): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v5i1.1973

Abstract

Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak pada anak yang terutama disebabkan karena kekurangan asupan gizi dalam waktu lama. Salah satu strategi penagggulanan stunting yang digalakkan pemerintah adalah gerakan konvergensi stunting. Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021 angka stunting Di RL mencapai 26 persen. Penderita Stunting pada anak Di Rejang Lebong tercatat sebanyak 400 orang tersebar di 15 kecamatan. Angka ini merupakan yang tertinggi di Provinsi Bengkulu. Di Puskesmas Perumnas didapatkan 4 anak stunting dan 9 balita dengan berat badan di bawah garis merah. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah meningkatkan peran pemuda dalam penanggulangan stunting. MetodeM; Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai dengan Desember 2025. Adapun metodse yang dilakukan adalah; Pendekatan teoritis yang terdiri dari pemaparan materi di ruangan belajar, diskusi, simulasi dan tanya jawab. Pendekatan praktik terdiri dari penguasaan teknik deteksi dini stunting dan penyuluhan stunting. Kegiatan advokasi dan sosialisasi dilakukan kepada kepada Dinas Kesehatan dan Pimpinan PKM Perumnas serta Camat dan kepala desa dan kelurahan di kecamatan Curup Tengah. Hasil; Terdapat perbedaan nilai rata pengetahuan sebelum dan setelah pelatihan sebesar 2.95.  Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan skor pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan pelatihan. Hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,000, artinya ada perbedaan yang signifikan antara skor pengetahuan pemuda sebelum dan sesudah pelatihan kesehatan.meningkatkan keterampilan pemuda dalam melakukan penyuluhan Kesehatan  khususnya dalam Upaya pencegahan stunting. Telah disepakatinya langkah-langkah penanggulangan stunting dan telah pula didapatkannya dukungan kebijakan penangulangan stunting yang akan diajukan dalam program rencana pembangunan kecamatan tahun 2025. Kesimpulan ; kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah dapat meningkatkan pengetahuan dan peran pemuda dalam deteksi dini stunting Kecamatan Curup Tengah. Saran; Pemuda yang telah dilatih sebagai kader Kesehatan diharapkan dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam penanganan kasus stunting dengan tetap berkoordinasi dengan pihak puskesmas dan pemerintahan setempat.
The relationship of family support with the quality of life of hypertension in the elderly Almaini, Almaini; Sumarni, Titin; Khoirini, Fatimah; Hartoyo, Mugi
Malahayati International Journal of Nursing and Health Science Vol. 8 No. 1 (2025): Volume 8 Number 1
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/minh.v8i1.661

Abstract

Background: Hypertension is one of the most prevalent chronic diseases among the elderly, significantly affecting their quality of life. In Rejang Lebong, the prevalence of hypertension is 30.71%, with over 60% of the elderly population affected. Health-Related Quality of Life (HRQoL) in elderly individuals with hypertension includes physical, psychological, and social aspects. Family support is a form of interpersonal relationship characterized by attitudes, actions, and acceptance among family members. Families in Rejang Lebong often exhibit a patriarchal structure. Purpose: To examine the relationship between family support and the quality of life of elderly individual swith hypertension. Method: A cross-sectional approach, specially focusing on observational study. The study took place from July-August 2024, in Rejang Lebong, Bengkulu. The independent variable was family support the dependent variables is quality of life. Using purposive sampling and Lemeshow formula, 87 respondent were selected, who met specific inclusion and exclusion criteria. The analysis proceeded with a univariate test to determine the frequency distribution of respondents characteristics, followed by bivariate analysis using spearman rank test. Results: Family support respondents were mostly categorized as high 43 (49.4%) and had a moderate quality of life 64 (73.6%) and significance value (Sig.) <0.05. Conclusion: Indicates most respondent had high family support and moderate quality of life. There is a significant relationship between family support and all domains of quality of life in the elderly with hypertension.
Pemberdayaan Karang Taruna dalam Pertolongan Pertama Kecelakaan Daerah Wisata Khoirini, Fatimah; Bakara, Derison Marsinova; Almaini, Almaini
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i4.18859

Abstract

ABSTRAK Penyebab kecelakaan pada daerah wisata bisa disebabkan karena kondisi yang tidak aman dan tindakan yang tidak aman dari wisatawan. Kecelakaan dapat terjadi dimana pun dan pertolongan pertama yang tepat dan segera akan melindungi korban dari bahaya. Penanganan yang salah pada korban kecelakaan karena kurangnya pengetahuan penolong dapat memperburuk situasi dan keadaan korban. Sehingga pengetahuan tentang pertolongan pertama bagi masyarakat sekitar sangat penting. Pelatihan pertolongan pertama untuk mengatasi kecelakaan berbasis masyarakat memiliki dampak positif dalam mengurangi angka kesakitan dan kematian pada korban kecelakaan. Melalui pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan daerah wisata ini diharapkan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan karang taruna tentang pertolongan pertama pada kecelakaan di daerah wisata. Kegiatan menggunakanmetode pelatihan dengan penyampaian materi dengan metode ceramah, tanya jawab dan diskusi dilanjutkan dengan praktik dengan metode simulasi dan demontrasi. Pengetahuan karang taruna pada nilai pretest didapatkan hasil rata-rata yaitu 29,09 dan hasil post test didapatkan nilai pengetahuan rata-rata menjadi 60,89. Hal ini menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang pertolongan pertama sebesar 31,8 poin. Keterampilan karang taruna sebelum dilakukan pelatihan pada katagori belum dapat melakukan sebanyak 82,86 % dan dapat melakukan dengan kurang baik sebanyak 17,14 %. Keterampilan sesudah dilakukan pelatihan berada pada katagori dapat melakukan dengan kurang baik sebanyak 41,14 % dan dapat melakukan dengan cukup baik sebanyak 58,86 %. Kegiatan pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karang taruna dalam pertolongan pertama pada kecelakaan di daerah wisata. Kata Kunci: Daerah Wisata, Karang Taruna, Pertolongan Pertama  ABSTRACT The causes of accidents in touristm can be caused by unsafe conditions and unsafe actions by tourists. Accidents can happen anywhere and proper and immediate first aid will protect victims from harm. Incorrect handling of accident victims due to a lack of knowledge of the helper can worsen the situation and condition of the victim. So knowledge about first aid for the local community is very important. Community-based first aid training for accidents has a positive impact in reducing morbidity and mortality among accident victims. Through this first aid training for accidents in touristm, it is hoped that there will be an increase in the knowledge and skills of karang taruna regarding first aid for accidents in touristm. Activities use training methods by delivering material using lecture, question and answer and discussion methods followed by practice using simulation and demonstration methods. Karang Taruna's knowledge in the pretest value obtained an average result of 29.09 and post test results obtained an average knowledge value of 60.89. This shows an increase in knowledge about first aid of 31.8 points. The skills of the karang taruna before training in the category were 82.86% unable to perform and 17.14 % were able to perform poorly. Skills after training were in the category of being able to do not well as much as 41.14% and being able to do quite well as much as 58.86%. Training activities can increase the knowledge and skills of karang taruna in first aid for accidents in touristm. Keywords: Touristm, Karang Taruna, First Aid