Pendahuluan: Pada tahun 2021 Jawa barat ada diperingkat ke 15 dengan persentasi 24,5 %, dan tahun 2019 26,2% peringkat pertama NTT dengan persentasi 37,8%. Tahun 2020 balita yang berusia 0-59 bulan dengan jumlah balita yang diukur 17.573jumlah stunting sebanyak 5277 pada persentase 30,03% dan pada balita yang berusia 6-24 bulan jumlah Stunting 1456 dengan persentase 25,52 dari jumlah balita yang diukur 5689. Tujuan: Untuk menganalisis hubungan budaya patriariki pada masyarakat Lamaholot-Flores Timur dengan kejadian stunting pada balita. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik kualitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ayah yang memiliki seluruh balita pada usia 6-24 bulan yang diukur dari keluarga yang tinggal dalam wilaya Kab. Flore Timur 5689. Sampel dalam penelitian ini adalah ayah yang memiliki balita sebesar 206, Teknik pengambilan sampel purposive sampling. Hasil dan kesimpulan: factor yang segnifikan mempengaruhi kejadian stunting adalah Pendidikan suami (p-value 0.000), pekerjaan (p-value: 0.019), ekonomi atau penghasilan (p- value: 0.009), budaya atau local wisdom Patriarki (p-value: 0.017), sikap suami (p-value: 0.005) dan pengetahuan suami (p-value: 0.020).
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2023