Pendahuluan: Keakuratan dalam pemberian kode diagnosa merupakan hal yang harus diperhatikan oleh tenaga rekam medis, ketepatan kode diagnosa sangat penting di bidang manjemen data klinis, penagihan biaya, beserta hal-hal yang berkaitan dengan asuhan dan pelayanan kesehatan. Hasil studi dokumentasi pada 10 berkas rekam medis rawat inap yang telah dikode coder ditemukan 70% kode akurat dan 30% tidak akurat. Dari berkas tersebut didapatkan bahwa diagnosa di lembar resume medis/ringkasan pasien pulang yg tidak diisi, lembar resume medis/ringkasan pasien pulang tidak ada, isi dari lembar resume medis/ringkasan pasien pulang tidak diisi atau kosong. Sebagai contoh pada kasus pasien nomor 324xxx diketahui bahwa kode tidak akurat dikarenakan diagnosa Hypertensive Heart Disease (HHD) yang seharusnya dikode I11.0. Namun pada kasus tersebut coder mengkode R04.2 pada berkas rekam medis. Ketidakakuratan kode pada kasus ini dikarenakan dilihat dari pemeriksaan fisik ditulis “batuk”.Tujuan penelitian Diketahui keakuratan kode diagnose Hypertensive Heart Disease (HHD) di RS Myria (Charitas Hospital KM 7) Palembang.Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan deskriptif pendekatan cross sectional. Dengan populasi dan sampel berjumlah 52 berkas. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan mengambil seluruh jumlah populasi berkas medis rawat inap penyakit Hypertensive Heart Disease pada Triwulan I tahun 2023 yang berjumlah 52 berkas. Analisis data yang digunakan univariat dengan analisis deskriptif yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan bobot presentase hasil penelitian. Hasil: Dari 52 Berkas Rekam medis dengan kode diagnosis Hypertensive Heart Disease (HHD), peneliti menemukan ada 94,2% atau sebanyak 49 kode diagnosis utama yang akurat, dan 5,8% atau sebanyak 3 kode diagnosis utama yang tidak akurat. Saran: Diharapkan pihak rumah skait memperhatikan kelengkapan informasi medis dalam menunjang keakuratan kode diagnose.
Copyrights © 2024