Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENERAPAN TERAPI THOUGHT STOPPING UNTUK MENGATASI REMAJA PECANDU MINUMAN KERAS YANI, SUTRI; PUTRI, LIZA
Journal of Nursing and Public Health Vol 8 No 2 (2020)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v8i2.1191

Abstract

Pendahuluan: Minuman Keras banyak menimbulkan masalah. Pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama untuk membuat larangan tentang minuman keras. Khususnya para remaja, sehingga dapat mengurangi penyimpangan pada remaja salah satunya minuman keras dengan menerapkan terapi thought stoppping. Thought stopping adalah suatu teknik yang digunakan untuk menyembuhkan pemikiran negatif yang merusak diri dengan mengatakan “STOP” dan mengganti negatif menjadi pikiran positif. Metode: Penelitian ini menggunakan quantitative dengan design quasai eksperemet. Sampel dalam penelitian ini adalah Remaja pecandu minuman keras. Hasil: Hasil didapatkan nilai P value = 0,001, yang bearti terdapat pengaruh yang signifikan pemberian terapi thought stopping untuk mengatasi frekuensi remaja minum-minuman keras.Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukan terapi thought stopping menghentikan pikiran negatif sangat efektif dalam merubah proses pikir pada remaja pecandu minuman keras.
The Identity Issue of the Colonized and the Colonizer in Cloud Nine by Caryl Churchill Putri, Liza; Clayton, Katherine
International Journal of Cultural and Art Studies Vol. 4 No. 1 (2020): International Journal of Cultural and Art Studies (IJCAS)
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/ijcas.v4i1.3620

Abstract

One of the significant points in post-colonial literature is identity issues. The analysis of these identity issues should be focused not only on the colonized character but also the colonialist. It is obvious why post-colonial scholars are concerned with the colonized as they are the victims of colonialism. However, the colonizer must also face complex issues of identity when arriving in the colonial place. The purpose of this article is to examine the identity issues undergone by Joshua, the colonial subject, and by Clive, the colonizer, with reference to Cloud Nine by Caryl Churchill in the colonial period. The concept of hybridity by Homi Bhabha can explain the issue of Joshua’s identity since he has “double” portrays of the identity as legacy of colonialism. Bhabha created the terms the “third space” or the “in-between” to describe the condition of the colonized people. Clive as the colonizer used to be a person without particular authority in his own country before arriving to the colonial land. Suddenly, his identity has shifted into someone who has privileges and authority. The colonizer’s identity is not complete without the colonized. The colonized and the colonizer depend on each other. The colonized and the colonizer’s identities will be fragmented if one of them is missing.
ANALISIS KELENGKAPAN BERKAS KLAIM RAWAT INAP DIRUMAH SAKIT HARAPAN DAN DOA KOTA BENGKULU Putri, Liza; Heltiani, Nofri
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 15, No 2 (2023)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v15i2.263

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Klaim BPJS adalah pengajuan biaya perawatan pasien peserta BPJS oleh pihak rumah sakit kepada pihak BPJS Kesehatan, dilakukan secara kolektif dan ditagihkan kepada pihak BPJS Kesehatan setiap bulannya. Klaim BPJS yang tidak layak untuk rawat jalan dan rawat inap di  Harapan dan Doa Kota Bengkulu selama 1 tahun (2022) sebanyak 67 berkas   rawat jalan dan 205 berkas untuk rawat inap. Penelitian ini bertujuan Untuk menganalisis prosedur pengajuan klaim Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di Rawat Inap Rumah Sakit Harapan dan Doa Kota BengkuluMetode : Menggunakan metode kualitatif dengan indepth interview yang diambil dari 4 informan. Pemeriksaan atau pengecekan keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode.Hasil : Hasil penelitian diperoleh untuk rekapitulasi pelayanan masih terdapat hal- hal yang perluh diperbaiki antara lain banyak perawat dan juga DPJP yang masih sering salah dalam mengisi tanggal masuk perawatan dan tanggal keluar, berkas yang tidak terisi diagnosa penyakit dan perlu konfirmasi lagi dengan dokter yang menangani pasien tersebut selain itu untuk berkas pendukung pasien dan bukti pelayanan lainnya masih ada hal-hal yang perluh diperbaiki oleh pihak rumah sakit mulai dari diagosa dari dokter yang tidak tepat, perbedaan koding antara rumah sakit dan koding BPJS dan hasil pemeriksaan penunjang yang tidak ada berkasnya.Simpulan : Kesimpulan yang di dapat adalah Prosedur pengajuan klaim untuk poin rekapitulasi pelayanan dan berkas pendukung pasien dan bukti pelayanan lainnya masih ada hal-hal yang masi perlu di perbaiki lagi oleh pihak rumah sakit. Saran bagi Rumah Sakit Harapan dan Doa Kota Bengkulu untuk memperkuat kerja sama dengan dokter dan perawat agar tidak terjadi kesalahan penulisan data pasien dan untuk BPJS agar lebih memperbanyak pelatihan mengenai pengajuan klaim BPJS kesehatan dengan pihak Rumah Sakit Harapan dan Doa Kota BengkuluKata Kunci: Klaim BPJS, Rawat Inap, Rumah Sakit, BPJS Kesehatan ABSTRACTBackground : BPJS claims are submissions for the costs of treating BPJS participant patients by the hospital to BPJS Health, carried out collectively and billed to BPJS Health every month. BPJS claims that are not eligible for outpatient and inpatient care at Harapan and Doa Bengkulu City for 1 year (2022) are 67 files for outpatient care and 205 files for inpatient care. Method : This study aims to analyze the procedures for filing claims for the Health Social Security Administering Body (BPJS) at Inpatient Hope and Prayer Hospitals in Bengkulu City using qualitative methods with in-depth interviews taken from 4 informants. Results : Checking or checking the validity of the data using source triangulation and method triangulation. The research results obtained for the recapitulation of services there are still things that need to be corrected, including many nurses and also DPJP who are still often wrong in filling in the date of admission and date of discharge, files that do not contain disease diagnoses and need confirmation again with the doctor who treats these patients besides that for patient support files and other evidence of services there are still things that need to be corrected by the hospital starting from the diagnosis from the doctor who is not right, the difference in coding between the hospital and the BPJS coding and the results of supporting examinations where there is no file. Conclusion : The conclusion that can be obtained is that the procedure for submitting claims for service recapitulation points and patient support files and other evidence of services there are still things that still need to be improved by the hospital. Suggestions for Hope and Prayer Hospital of Bengkulu City to strengthen cooperation with doctors and nurses so that there are no errors in writing patient data and for BPJS to increase training on filing BPJS health claims with Harapan and Prayer Hospital in Bengkulu CityKeywords: BPJS Claims, Hospitalization, Hospitals, BPJS Health
GAMBARAN DESAIN DAN PENGISIAN FORMULIR RINGKASAN MASUK DAN KELUAR DI RSUD HARAPAN DAN DOA KOTA BENGKULU : Desain, pengisian ,formulir rekam medis Putri, Liza; Madetry, Ovi; elly, nur
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan (Health Information Management) Vol. 8 No. 1 (2023)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jmis.v8i1.383

Abstract

Masalah : Desain formulir rekam medis yaitu suatu kegiatan untuk merancang formulir rekam medis yang disesuaikan dengan kebutuhan petugas kesehatan yang akan mengisi formulir tersebut. Pentingnya kelengkapan pengisian rekam medis ini juga ditunjukkan dengan dijadikannya sebagai salah satu indikator kualitas pelayanan, sehingga kalau rekam medis tidak lengkap dapat memengaruhi dokter dan tenaga kesehatan lainnya, serta kepentingan lainnya. Ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan dalam mendesain formulir yaitu aspek anatomi yang meliputi: heading, introduction, instruction, body dan close. Tujuan : Mengetahui gambaran desain dan pengisian formulir ringkasan masuk dan keluar Metode : Metode deskriptif dan memaparkan permasalahan secara terperinci sesuai dengan data dan fakta yang ada. Peneliti melihat langsung formulir ringkasan masuk dan keluar dan menggali kepatuhan petugas dalam kelengkapan pengisian formulir ringkasan masuk dan keluar Hasil : Dari aspek anatomi pada formulir ringkasan masuk dan keluar didapatkan tidak sesuai pada bagian kepala (heading) belum memiliki logo, kode revisi dan nomor halaman. Perintah ( instruction) belum tersedia petunjuk , isi (body) margin kiri terlalu sempit yaitu 0,9 cm menyebabkan informasi data kerap hilang jika formulir di lubangi untuk dimasukan ke dalam map, penutup (close) sudah ada tetapi hanya ada tanda tangan dan tidak ada nama terang. Dari 7 orang petugas yang mengisi lembar masuk dan keluar petugas memiliki Kepatuhan patuh 4 (57,1%) terhadap pengisian formulir lembar masuk dan keluar, dan 3 orang (42,8%) petugas tidak patuh terhadap pengisian formulir lembar masuk dan keluar
GAMBARAN KEAKURATAN KODE DIAGNOSA HYPERTENSIVE HEART DISEASE (HHD) PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT MYRIA (CHARITAS HOSPITAL KM 7 PALEMBANG) PUTRI, LIZA; HELTIANY, NOFRI; GINTING, HARY SAKTI
Journal of Nursing and Public Health Vol 12 No 1 (2024)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37676/jnph.v12i1.6380

Abstract

Pendahuluan: Keakuratan dalam pemberian kode diagnosa merupakan hal yang harus diperhatikan oleh tenaga rekam medis, ketepatan kode diagnosa sangat penting di bidang manjemen data klinis, penagihan biaya, beserta hal-hal yang berkaitan dengan asuhan dan pelayanan kesehatan. Hasil studi dokumentasi pada 10 berkas rekam medis rawat inap yang telah dikode coder ditemukan 70% kode akurat dan 30% tidak akurat. Dari berkas tersebut didapatkan bahwa diagnosa di lembar resume medis/ringkasan pasien pulang yg tidak diisi, lembar resume medis/ringkasan pasien pulang tidak ada, isi dari lembar resume medis/ringkasan pasien pulang tidak diisi atau kosong. Sebagai contoh pada kasus pasien nomor 324xxx diketahui bahwa kode tidak akurat dikarenakan diagnosa Hypertensive Heart Disease (HHD) yang seharusnya dikode I11.0. Namun pada kasus tersebut coder mengkode R04.2 pada berkas rekam medis. Ketidakakuratan kode pada kasus ini dikarenakan dilihat dari pemeriksaan fisik ditulis “batuk”.Tujuan penelitian Diketahui keakuratan kode diagnose Hypertensive Heart Disease (HHD) di RS Myria (Charitas Hospital KM 7) Palembang.Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan deskriptif pendekatan cross sectional. Dengan populasi dan sampel berjumlah 52 berkas. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling dengan mengambil seluruh jumlah populasi berkas medis rawat inap penyakit Hypertensive Heart Disease pada Triwulan I tahun 2023 yang berjumlah 52 berkas. Analisis data yang digunakan univariat dengan analisis deskriptif yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan bobot presentase hasil penelitian. Hasil: Dari 52 Berkas Rekam medis dengan kode diagnosis Hypertensive Heart Disease (HHD), peneliti menemukan ada 94,2% atau sebanyak 49 kode diagnosis utama yang akurat, dan 5,8% atau sebanyak 3 kode diagnosis utama yang tidak akurat. Saran: Diharapkan pihak rumah skait memperhatikan kelengkapan informasi medis dalam menunjang keakuratan kode diagnose.
Overview of the Accuracy of Inpatient Dyspepsia Diagnosis Codes Based on ICD-10 at Hospital X Bengkulu City: Gambaran Keakuratan Kode Diagnosis Dyspepsia Rawat Inap Berdasarkan ICD-10 di Rumah Sakit X Kota Bengkulu Putri, Liza; Agusianita, Agusianita; Khairunnisa, Alfi
Procedia of Engineering and Life Science Vol. 7 (2025): Prosiding Seminar Nasional dan Rakernas PORMIKI X
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21070/pels.v7i0.2097

Abstract

Problem of Coding activities for disease diagnosis are very important during medical record services in hospital installations. To get the correct coding, the activities carried out look at the medical resume, admission and discharge summary and supporting sheet where the coding is carried out by the medical record staff, who is responsible for the accuracy of the Dyspepsia code. If coding is not carried out accurately, it will result in errors in disease recording indexes and procedures, inaccurate report information data and inaccurate INA-CBG rates. Objective for Known description of the accuracy of inpatient dysspecia diagnosis codes based on ICD-10 at Rafflesia Hospital, Bengkulu City. Method:This type of research is descriptive observational through direct observation of the population and a sample of 57 medical record files with a diagnosis of dyspepsia cases. The data used in this research is secondary data which was processed univariately. Results of the 57, the majority, namely 36(63,1%) of the dyspepsia diagnosis codes in the medical record files were accurate and 21 (36,9%) of the dyspepsia diagnosis codes in the medical record files were inaccurate. The completeness of the recording files was 36 files (63,1%), the completeness of the incomplete recording files was 31 files (36.9%). Suggestion: Coders should refer to ICD-10 in assigning codes and attend training to deepen their understanding of the implementation of classification and codification.
The FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI BPM WILAYAH SELEBAR KOTA BENGKULU : PUTRI, LIZA; Siska Iskandar
Jurnal Riset Media Keperawatan Vol. 8 No. 1 (2025): JUNI
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sapta Bakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jrmk.v8i1.726

Abstract

Berat lahir rendah menjadi masalah yang terus berlanjut di kesehatan masyarakat. Berat lahir rendah disebabkan oleh ibu hamil dengan status gizi buruk. Bayi dengan BBLR risiko kematiannya lebih besar dibandingkan dengan bayi yang dilahrikan dengan BBLN. Survey awal yang dilakukan di beberapa BPM Wilayah Selebar Kota Bengkulu jumlah BBLR berjumlah 36 orang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi terjadinya BBLR di BPM wilayah Kota Bengkulu. Jenis Penelitian ini merupakan survey analatik dengan pendekatan case control. Jumlah sampel yang diambil dengan perbandingan 1:2 dengan menggunakan teknik total sampling dan purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa variabel yang berhubungan dengan BBLR adalah anemia (p-value=0.040), OR (2.822), KEK (p-value=0.000), OR (10.286), dan yang tidak berhubungan adalah umur (p-value=0.121), dan paritas (p-value= 0.708). Faktor yang paling berpengaruh adalah ukuran KEK (p- value=0.000), OR (9,555). Kesimpulan didapatkan hasil menunjukan kejadian BBLR dapat dipengaruhi adanya anemia, dan KEK pada ibu hamil.
Hubungan Penilaian Postur Kerja Dengan Metode Reba (Rapid Entire Body Assessment) Terhadap Keluhan Msd's Di Pt X Muslim, Fluorina Oryza; Putri, Liza; Aulia, Astrina; Nengcy, Silvia; Fitri, Miftahurrahmi; Efendi, Marhadi
Menara Ilmu : Jurnal Penelitian dan Kajian Ilmiah Vol 19, No 1 (2025): Vol 19 No. 01 OKTOBER 2025
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31869/mi.v19i1.7109

Abstract

Gangguan muskuloskeletal merupakan salah satu masalah kesehatan kerja utama yang banyak dialami pekerja industri. Faktor risiko utama terjadinya MSD’s adalah postur kerja yang tidak ergonomis dan aktivitas manual material handling yang berulang. Penilaian postur kerja menggunakan metode REBA (Rapid Entire Body Assessment) penting dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat risiko dan mencegah keluhan MSD’s pada pekerja.Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Data dikumpulkan melalui observasi langsung postur kerja menggunakan metode REBA serta kuesioner Nordic Body Map untuk mengidentifikasi keluhan MSD’s pada pekerja PT X. Analisis statistik dilakukan untuk mengetahui hubungan antara skor REBA dengan tingkat keluhan MSD’s. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pekerja memiliki skor REBA pada kategori risiko sedang hingga tinggi. Keluhan MSD’s paling banyak ditemukan pada area punggung bawah, leher, dan bahu. Analisis statistik menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara penilaian postur kerja dengan metode REBA terhadap keluhan MSD’s pada pekerja (p 0,05).Terdapat hubungan yang signifikan antara postur kerja yang dinilai dengan metode REBA dan keluhan MSD's pada pekerja PT X. Diperlukan intervensi ergonomi dan perbaikan postur kerja untuk menurunkan risiko MSD's dan meningkatkan kesehatan serta produktivitas pekerja. Kata Kunci: Ergonomi, kesehatan kerja, masa kerja, pendidikan, umur.