Baitul Hikmah merupakan Akademi Ilmiah, yang merupakan pusat kegiatan ilmiah dari penelitian hingga penerjemahan , hingga Pendidikan dan menjadi perpustakaan terbesar pada masa madya abad kesembilan. Baitul Hikmah yang terletak di kota Baghdad menjadi pusat kebangkitan intelektual pada masa Dinasti Abbasiyah dan berhasil membawa Islam ke puncak kesuksesan. Dibentuk oleh Khalifah Harun al-Rasyid, Baitul Hikmah berawal bernama Khizanah al-Hikmah. Perpustakaan dan pusat penelitian kemudian mencapai puncaknya di bawah kepemimpinan khalifah al-Ma’mun. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor pendorong munculnya Baitul Hikmah dan juga untuk menganalisis bagaimana peranan Baitul Hikmah sebagai pusat peradaban intelektual di masa dinasti Abbasiyah. Kajian ini ialah golongan penelitian kualitatif yang menerapkan kaidah penelitian kepustakaan (library research), dimana penghimpunan data dibuat melalui rekontruksi berbagai sumber-sumber pustaka seperti buku, jurnal dan riset terdahulu. Adapun hasil dari penelitian ini ditemukan bahwa faktor pendorong munculnya Baitul Hikmah dorongan dari kehendak untuk bercermin lembaga besar yang didirikan kaum Kristen Nestorian yang aktif menerjemahkan karya-karya Yunani. Selain itu Baitul Hikmah banyak berperan dalam kebangkitan peradaban intelektual di masa Dinasti Abbasiyah yang di tandai dengan lahirnya para tokoh ilmuwan tertinggi, baik dalam ilmu umum maupun ilmu agama. Hal tersebut tidak terlepas dari fungsi Baitul Hikmah sebagai pusat kegiatan pembelajaran tempat para peneliti bertemu dan berdiskusi, serta menjadi dokumentasi serta layanan laporan ilmiah kepada masyarakat
Copyrights © 2024