Dispepsia memengaruhi kualitas hidup yang berhubungan dengan kesehatan. Pemberian terapi yang kurang efektif dalam mengontrol gejala dapat menjadikan dispesia kronis dan sering kambuh. Indonesia tahun 2019 menyatakan dispepsia dari proporsi penyakit terbanyak rawat jalan kloter haji di peringkat kesepuluh sebesar 2,54% (11.077) jumlah kasus. Tujuan penelitian adalah menggambarkan pola peresepan pasien rawat jalan diagnosis dispepsia periode Juli – Desember 2021 di Rumah Sakit X Kabupaten Tangerang. Metode penelitian non eksperimental deskriptif secara retrospektif berdasarkan data rekam medis dan resep pasien rawat jalan dengan total sampel 68 pasien. Hasil penelitian karakteristik 70,59% jenis kelamin paling banyak perempuan dan 25% usia paling banyak 46 – 55 tahun. Kesesuaian pola peresepan berdasarkan pedoman Penatalaksanaan di Bidang Ilmu Penyakit Dalam Panduan Praktis Klinis Tahun 2015 yang menjadi panduan di rumah sakit 28,57% dan formularium rumah sakit 57,14%. Terapi dispepsia obat tunggal sebanyak 10 pasien dengan pemberian obat omeprazole 20 mg (40%). Terapi obat kombinasi sebanyak 58 pasien yaitu kombinasi lanzoprazole 30 mg, antasida 500 mg, domperidone10 mg, dan sukralfat 500 mg/ 5mL (15,52%). Kesimpulan penelitian profil pasien dyspepsia paling banyak perempuan, usia 46 – 55 tahun dengan terapi obat tunggal daripada kombinasi.
Copyrights © 2024