Pada tahun 1997 Henrik Kehlet pertama kali memperkenalkan Enhanced Recovery After Sugery (ERAS) yang dipublikasikan di British Journal of Anaesthesia dan dijelaskan sebagai suatu penatalaksanaan perioperatif yang dilakukan untuk mempercepat pemulihan pasien. Awalnya ERAS diperkenalkan untuk operasi bedah digestif, namun, pada perkembangannya metode ini juga digunakan pada operasi-operasi lain termasuk operasi sectio caesarea (SC) yang dikenal dengan Enhanced Recovery After Cesarean Section (ERACS). Selama proses mobilisisasi dan pemulihan dini pada metode ERACS tenaga kesehatan memiliki peranan penting dalam pelaksanaan standar operasional prosedur perawatan pasca operasi. Penelitian mengenai mobilisasi dini telah banyak dilaporkan sebelumnya, namun penelitian mengenai penerapan metode tersebut dalam operasi ERACS belum banyak ditemukan khususnya di Indonesia. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kepuasan pasien terhadap pelayanan tenaga kesehatan selama mobilisasi dan pemulangan dini pasca ERACS di RSUD Taman Sari. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kualitatif terdapat total 6 responden yang dilaporkan dalam penelitian ini setelah tercapai data saturasi. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa seluruh pasien merasa puas terhadap prosedur mobilisasi dan pemulangan dini metode ERACS oleh karena sikap informatif, responsif, dan pemberian pelayanan yang sesuai standar dari tenaga kesehatan di RSUD Taman Sari.
Copyrights © 2024