Latar Belakang: IMS masih menjadi issue secara global, ada peningkatan yang signifikan kasus IMS di kota Bengkulu pada 3 tahun terakhir yaitu 2020 hingga 2022. Peningkatan kasus IMS berdampak semakin terbuka luas jaringan penyebaran IMS dan memberikan banyak dampak buruk untuk Negara, keluarga maupun sosial. Metode Peneltian: Penelitian analitik dengan pendekatan case control, dengan menyebarkan kuisioner pada 42 responden yang mengalami IMS dan 42 orang yang tidak mengalami IMS di kota Bengkulu, teknik pengambilan sampel total sampling. Hasil Penelitian: Hasil univariat bahwa responden berumur < 35 tahun, berjenis kelamin perempuan, berpendidikan rendah, berpengetahuan baik, pekerjaan termasuk berisiko, sikap favorable, usia pertama berhubungan seksual saat berusia > 18 tahun, perilaku seksual favorable, personal hygiene baik. Hasil bivariat ada hubungan yang signifikan antara umur, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, pekerjaan, sikap, usia pertama kali berhubungan seksual, perilaku seksual, personal hygiene dengan kejadian IMS. Hasil multivariat sikap merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan kejadian IMS. Hasil analisis Fathway ada pengaruh langsung sikap dan perilaku seksual terhadap kejadian IMS dan ada pengaruh tidak langsung sikap terhadap kejadian IMS melalui perilaku seksual. Saran : Untuk pihak terkait seperti Dinkes kota Bengkulu maupun puskesmas yang ada diharapkan untuk terus memberikan edukasi kepada masyarakat tentang IMS.
Copyrights © 2024