Anemia merupakan kelainan hematologi dimana masa eritrosit atau massa hemoglobin (Hb) yang beredar tidak dapat memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh. Prevalensi anemia di Indonesia masih cukup tinggi pada semua kelompok umur adalah 21,70 % . dan prevalensi anemia di Provinsi Lampung sebesar 5,8 %. Angka tersebut masih dibawah target nasional yaitu sebesar 28%. WHO mengklasifikasi prevalensi anemia suatu daerah berdasarkan tingkat masalah yaitu berat ≥ 40 %, sedang 20%-39,9 %, ringan 5 % - 19,9% dan normal ≤ 4,9 %.Anemia dapat diobati dengan menggunakan tanaman sebagai pengobatan tradisional. Bayam merah merupakan salah satu tanaman alternatif dalam pemenuhan kebutuhan zat besi. Bahan yang digunakan adalah bayam merah yang sudah diolah menjadi teh, metode kegiatan meliputi tahap sosialisasi, tahap pelatihan (Pembuatan Teh Celup Organik bayam merah), tahap penerapan teknologi, tahap pendampingan dan evaluasi, keberlanjutan program. Kelompok tani hidroponik desa Serdang akan memproduksi teh celup organik daun bayam merah sebagai produk tambahan selain sayuran hidroponik, yang telah memiliki ijin Edar sebagai produk lokal yang halal. Masyarakat yang mengalami anemia dianjurkan untuk mengkonsumsi teh celup organik daun bayam merah, kemudian hasil evaluasi terdapat peningkatan kadar hemoglobin pada kelompok rentan yang mengalami anemia. Kesimpulan pada kegiatan ini masyarakat rentan mengetahui tentang anemia pada kelompok rentan dan pada kelompok petani hidroponik mampu memnerpkan pengolahan daun bayam merah menjadi teh celup. Saran bagi kelompok rentan yang mengalami anemia dapat mengkonsumsi teh celup daun bayam merah selama 7 hari yang diminum setiap pagi dan malam hari.
Copyrights © 2024