Penyakit diabetes mellitus ditandai oleh tingginya kadar gula dalam darah, juga dikenal sebagai glukosa, sebagai akibat dari kurangnya atau ketidakmampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara efisien. Pada tahun 2021, Federasi Diabetes Internasional (IDF) melaporkan bahwa lima negara memiliki jumlah penderita diabetes mellitus terbanyak di kelompok usia 20 hingga 79 tahun. Dengan 19,5 juta orang yang menderita, Indonesia menempati peringkat kedua. Berbagai upaya telah dilakukan untuk menghentikan perkembangan penyakit ini. Salah satunya adalah penelitian yang menggunakan metode klasifikasi Deep Neural Network (DNN) untuk memprediksi risiko seseorang. Menggunakan dataset dari Puskesmas Mergangsan di Kota Yogyakarta, Provinsi DIY, penelitian ini menggunakan sepuluh variabel: jenis kelamin, merokok, berat badan, tinggi badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), hipertensi, usia, aktivitas fisik, konsumsi alkohol, dan riwayat penyakit tidak menular. Parameter DNN seperti jumlah lapisan, jumlah neuron, fungsi aktivasi, tingkat pembelajaran, ukuran batch, berat, optimizer, fungsi kehilangan, epoch, dan bias digunakan untuk membangun model prediksi. Metode K 10-fold CV digunakan untuk mempartisi data pelatihan dan uji untuk membuat model prediksi. Hasilnya mencapai 90 persen, 85 persen, 95 persen, dan 89 persen masing-masing dengan menggunakan skor f1, akurasi, presisi, dan recall.
Copyrights © 2024