Siswa berfungsi sebagai landasan bagi semua proses pengambilan keputusan di sekolah. Melalui filosofi dan metafora “bercocok tanam padi”, Ki Hajar Dewantara menganjurkan bahwa dalam mewujudkan pembelajaran yang berpusat pada siswa, guru harus secara sadar dan sistematis membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran siswa, sehingga dapat berkembang sesuai dengan fitrahnya. Oleh karena itu, ketika merancang program/kegiatan pembelajaran di sekolah, baik intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler, siswa juga harus menjadi pertimbangan utama. Dalam Program Pendidikan Pemberdayaan Guru (PPGP), digali sejauh mana guru dapat melibatkan siswa dalam proses pengambilan keputusan terkait program/kegiatan pembelajaran tersebut. Guru di PPGP diharapkan dapat mengembangkan gagasan hasil kolaborasi menjadi rencana aksi transformatif berbasis Appreciative Inquiry dalam bentuk rencana program/kegiatan dengan memanfaatkan model manajemen perubahan BAGJA
Copyrights © 2024