Bit (Beta vulgaris L.) adalah salah satu tanaman yang berpotensi menjadi sumber gula alternatif serta memiliki banyak manfaat kesehatan. Beragamnya manfaat tanaman bit serta tingginya kebutuhan menjadikan tanaman bit penting untuk dibudidayakan. Budidaya tanaman bit selama ini dilakukan di dataran tinggi sehingga pengembangan produksinya dapat dilakukan di luar daerah tumbuhnya seperti di dataran menengah. Budidaya di luar lingkungan tumbuh perlu didukung dengan pengelolaan lingkungan salah satunya dengan penambahan pupuk organik seperti bokashi. Selain media tumbuh, varietas juga menjadi salah satu faktor yang menentukan respon tanaman bit terhadap lingkungan tumbuhnya. Penelitian bertujuan mempelajari pengaruh perbedaan dosis pupuk bokashi dan perbedaan varietas terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bit. Penelitian dilaksanakan pada Agustus hingga Desember 2019 di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Alat yang digunakan adalah penggaris, meteran, timbingan digital dan jangka sorong. Bahan yang digunakan adalah bibit tanaman bit varietas Crimson Globe (Vikima) dan Ayumi 04 serta pupuk bokashi. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan petak utama dua varietas tanaman bit dan anak petak adalah dosis pupuk bokashi terdiri dari lima taraf yaitu tanpa bokashi, 22 ton ha-1, 30 ton ha-1, 38 ton ha-1 dan 46 ton ha-1. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi antara varietas dan dosis bokashi yang diaplikasikan. Perbedaan varietas tanaman tidak berpengaruh nyata pada pertumbuhan tanaman. Penambahan bokashi berpengaruh nyata pada pertumbuhan tanaman bit yaitu pada panjang tanaman, jumlah daun, luas daun dan bobot basah tanaman serta panjang umbi, diameter umbi dan bobot umbi. Secara umum, kedua varietas menunjukkan hasil di bawah potensi produksinya di dataran tinggi.
Copyrights © 2024