Ariffin Ariffin
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Dampak Variasi Iklim Terhadap Produktivitas Mangga (Mangifera indica) Di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Triani, Fuji; Ariffin, Ariffin
PLANTROPICA: Journal of Agricultural Science Vol 4, No 1 (2019)
Publisher : Department of Agronomy, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.622 KB) | DOI: 10.21776/ub.jpt.2019.004.1.6

Abstract

Climate change has a significant impact in various sectors, especially the agricultural sector. Climate variations that have significant changes are rainfall and temperature. One of the effects of climate change is that it can reduce the productivity of mango (Mangifera indica). Mango (Mangifera indica) is a fruit of high economic value and is an important food ingredient after bananas for people in tropical climates. The purpose of this study was to determine the effect of variations in climatic elements on mango productivity in Indramayu Regency. The study was conducted in February-April 2018 in Indramayu Regency, West Java in selected sub-districts (Hargeulis, Gantar, Indramayu and Balongan) as mango production centers. This study uses an independent (independent) variable analysis with the dependent variable in this analysis which is the independent variable namely the climate elements while the dependent variable is the productivity of mango. By using a simple regression test and multiple regression. The results showed that the climatic element influencing the productivity of mangoes in Indramayu Regency was temperature. From the results of the relationship of climate change with mango productivity shows that the equation model Y = 18.54-0.28x1 + 0.52x2-0.85x3 is obtained.
Dampak Perubahan Iklim Terhadap Produktivitas Tanaman Teh (Camellia sinensis L.) di Kebun Teh Pasirmalang, Jawa Barat Anjani, Gina Zahra; Ariffin, Ariffin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 3 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1381

Abstract

Tanaman teh merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki nilai jual di pasaran. Teh merupakan minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia setelah air mineral. PT. Perkebunan Nusantara VIII mengekspor 40% hasil teh yang telah diolah ke luar negri. Namun pada 10 tahun terakhir, yaitu tahun 2009 - 2018 terjadi fluktuasi produksi teh di PT. Perkebunan Nusantara VIII khususnya Kebun Pasirmalang. Produksi teh dipengaruhi oleh beberapa faktor unsur iklim seperti curah hujan, suhu udara, sinar matahari, kelembaban udara dan kecepatan angin. Penelitian bertujuan untuk mempelajari dan mendiskusikan dampak dari perubahan iklim terhadap produktivitas teh di kebun Pasirmalang serta mengkaji dan menganalisis unsur-unsur iklim yang berpengaruh terhadap produktivitas teh. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2019 menggunakan data sekunder produktivitas Kebun Teh Pasirmalang dan data unsur-unsur iklim. Pada pengamatan ini menggunakan data unsur iklim meliputi data curah hujan, suhu, kelembaban, lama penyinaran, dan kecepatan angin serta data produksi teh dari kebun Pasirmalang selama 10 tahun terakhir, yaitu tahun 2009-2018. Hasil yang diperoleh nilai Fhitung lebih kecil dari Ftabel (1.160 < 6.256) dan memiliki nilai signifikansi yang lebih besar dari α (0.456 > 0.050), sehingga H1 diterima. Artinya bahwa secara simultan/serentak, variabel bebas yaitu X1 (curah hujan), X2 (suhu), X3 (kelembapan), X4 (lama penyinaran), dan X5 (kecepatan angin) berpegaruh nyata terhadap variabel Y (produktivitas). Besar koefisien determinasi R sebesar 0,592 yang berarti sebesar 59.2%, sedangkan 40.8% lainnya disumbang oleh variabel lainnya yang tidak dimasukkan ke dalam persamaan ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah curah hujan dan lama penyinaran merupakan dua unsur paling berpengaruh dalam fluktuasi produktivitas teh. Perubahan unsur iklim di Kebun Pasirmalang dapat meningkatkan ataupun menurunkan produktivitas teh.
Dampak Populasi Jagung Manis (Zea mays saccharata Sturt.) terhadap Produktivitas dan Kadar Steviosida Stevia (Stevia rebaudiana B.) pada Sistem Tanam Tumpangsari Wibisono, Gunawan; Ariffin, Ariffin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 4 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1402

Abstract

Stevia ialah tanaman herbal yang cocok sebagai alternatif pengganti tanaman tebu sebab mengandung bahan pemanis yang disebut dengan steviosida dan rebaudiosida. Potensi stevia sebagai tanaman obat yang bermanfaat untuk mengobati obesitas, mencegah dan melawan diabetes. Permasalahan yang ada saat ini ialah terbatasnya pengembangan model budidaya tumpangsari untuk meningkatkan kualitas tanaman stevia di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari dampak populasi jagung manis terhadap lingkungan mikro tanaman stevia dalam tumpangsari dan mempelajari dampak penaungan tanaman jagung manis terhadap hasil brangkasan daun dan kadar steviosida dari tanaman stevia. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan jatimulyo Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya pada bulan Maret-Mei 2019 selama 2 bulan. Penelitian menggunakan metode rancangan acak kelompok (RAK) dengan 6 taraf perlakuan dan 4 ulangan. Data pengamatan yang diperoleh dianalisis anova dengan menggunakan anailis uji F pada taraf 5 % untuk mengetahui respon pertumbuhan tanaman terhadap perlakuan. Apabila hasilnya nyata maka akan dilanjutkan dengan uji BNT (Beda Nyata Terkecil) dengan tingkat kesalahan 5 % untuk mengetahui perbedaan antara perlakuan. Hasil penelitian menunjukan bahwa penanaman jagung manis dengan populasi 60.000 dan 40.000 tanaman ha-1 menghasilkan lingkungan mikro yang memberikan dampak positif terhadap kandungan steviosida yang memiliki kandungan sama tingginya dengan yang ditanam monokultur. Naungan jagung manis berdampak negatif pada brangkasan daun stevia tumpangsari dibandingkan monokultur. Populasi jagung manis mempunyai pengaruh terhadap lingkungan mikro stevia sehingga mempengaruhi brangkasan daun stevia dan kadar steviosida sebesar 82 %. Populasi optimum 15.000 tanaman ha-1 ialah yang populasi jagung manis yang optimum untuk ditumpangsarikan dengan stevia.
Pengaturan Naungan dan Pemanfaatan Plastik Sebagai Reflektor untuk Meningkatkan Hasil Produksi pada Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) Pakpahan, Hans Ignatius; Ariffin, Ariffin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 5 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1404

Abstract

Tanaman tomat merupakan komuditas yang memiliki banyak manfaat dan banyak diminati masyarakat. Tanaman tomat dapat tumbuh didataran rendah dengan ketinggian kurang dari 200 mdpl. Produksi tomat di Indonesia pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 4,17% yang disebabkan oleh penyakit busuk buah dan cuaca yang tidak sesuai dengan syarat tumbuh tanaman tomat. Salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah pemberian naungan yang berguna untuk melindungi tanaman dari sinar matahari langsung. Pemberian naungan pada tanaman tomat mampu memodifikasi iklim mikro seperti intensitas cahaya matahari, suhu udara, kelembapan tanah, dan suhu tanah sehingga dengan adanya penggunaan naungan paranet mampu menghasilkan produksi lebih optimal. Penelitian bertujuan untuk menganalisa pengaruh penggunaan reflektor pada tanaman yang ternaung terhadap pertumbuhan dan hasil produksi tanaman tomat. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Juni 2019, di Kebun Percobaan Universitas Brawijaya, Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 12 kombinasi dan 3 ulangan. Kombinasi terdiri dari N0R0, N0R1, N0R2, N1R0, N1R1, N1R2, N2R0, N2R1, N2R2, N3R0, N3R1, N3R2. Pengamatan yang dilakukan yaitu aspek lingkungan, pertumbuhan, dan hasil. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi N3R2 pada tanaman tomat memberikan pertumbuhan yang lebih baik,  sedangkan kombinasi N1R1 memberikan hasil yang lebih baik pada tanaman tomat, seperti jumlah buah dan bobot  buah.
Respon Naungan dan Cekaman Air terhadap Pertumbuhan Stevia (Stevia rebaudiana Bertoni) Kusuma, Brama Setya; Ariffin, Ariffin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 8, No 7 (2020)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1428

Abstract

Pertumbuhan tanaman stevia dipengaruhi oleh ketersediaan air dan intensitas cahaya matahari yang diterima selama pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian air dan naungan terhadap pertumbuhan tanaman stevia. Penelitian dilaksanakan di greenhouse Kebun percobaan Jatimulyo, pada bulan Januari-Mei 2019. Penelitian ini menggunakan rancangan acak Kelopmpok (RAK) yang terdiri dari 9 perlakuan meliputi, Naungan 75% dan 120% air Kapasitas lapang, Naungan 75% dan 120% air Kapasitas lapang, Naungan 75% dan 100% air Kapasitas lapang, Naungan 75% dan 80% air Kapasitas lapang, Naungan 50% dan 120% air Kapasitas lapang, Naungan 50% dan 100% air Kapasitas lapang, Naungan 50% dan 80% air Kapasitas lapang, Naungan 25% dan 120% air Kapasitas lapang, Naungan 25% dan 100% air Kapasitas lapang, Naungan 25% dan 80% air Kapasitas lapang. Tanaman stevia yang tumbuh pada kondisi pemberian air yang 120% rata – rata menghasilkan tinggi, luas daun, dan bobot segar yang tinggi sedangkan pemberian air 80% dapat menurunkan laju pertumbuhan stevia. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukan penaungan 50 % pada tanaman stevia yang diberikan air 120% dapat menghasilkan bobot segar tanaman yang relatife tinggi.
Studi Jenis Vegetasi Pada Ruang Terbuka Hijau (RTH) Terhadap Tingkat Kenyamanan Di Alun – Alun Kota Madiun Zovanca, Grandy; Fajriani, Sisca; Ariffin, Ariffin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 2 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1519

Abstract

Kota Madiun dapat disebut sebagai kota “GADIS” atau kepanjangan dari kota (Perdagangan, Pendidikan dan Industri) serta dalam kalangan masyarakat juga dikenal sebagai kota Pecel. Permasalahan pada taman kota Alun – alun kota Madiun karena minim ketersediaan vegetasi dan struktur jenis vegetasi. Sehingga berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan pengunjung taman kota. Jenis vegetasi dalam RTH dapat mempengaruhi tingkat kenyamanan pengunjung taman kota Madiun. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara ketersediaan dan struktur jenis vegetasi Ruang Terbuka Hijau terhadap tingkat kenyamanan di taman kota Madiun. Hipotesis penelitian adalah Ketersediaan vegetasi dengan struktur pohon dan semak menjadi faktor penentu tingkat kenyamanan (Kecepatan angin, tingkat kebisingan, suhu dan kelembaban), sehingga dapat membantu dalam menentukan tingkat kenyaman RTH. Penelitian dilaksanakan bulan Mei hingga Juni 2020 di taman kota Madiun. Metodelogi penelitian menggunakan metode observasi dengan menggunakan metode penetapan sampel adalah non – probability sampling dan penetapan tingkat kenyamanan ditentukan dengan 4 variabel (Thermal Humidity Index (THI), tingkat kebisingan, kecepatan angin dan persepsi masyarakat). Nilai THI, tingkat kebisingan dan persepsi masyarakat pada faktor kebisingan menunjukan kategori tidak nyaman untuk taman kota Madiun. Ketersediaan jumlah vegetasi dan struktur vegetasi memiliki hubungan terhadap tingkat kenyamanan, budaya dan ekonomi. Ketersediaan dan struktur vegetasi pohon dan semak yang tinggi akan meningkatkan tingkat kenyamanan, sehingga dapat meningkatkan interaksi pengunjung taman dan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar RTH.
Kajian Kenyamanan Ruang Terbuka Hijau Lingkungan di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Sitepu, Joshua Bimayou; Ariffin, Ariffin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 9, No 9 (2021)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1579

Abstract

Ruang Terbuka Hijau di Lingkungan Fakultas Pertanian universitas Brawijaya diharapkan dapat mengurangi permasalahan lingkungan, terutama menetralisir peningkatan temperatur yang disebabkan oleh aktivitas manusia. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan titik tak nyaman yaitu dengan nilai THI > 26 pada satu waktu di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Sehingga dapat dijadikan salah satu acuan indikator dalam perbaikan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di lingkungan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. THI > 26 dipengaruhi oleh waktu (pagi, siang, dan sore).. Penelitian dilakukan dengan metode Thermal Humidity Index (THI) melalui pengukuran suhu dan kelembaban udara. Penelitian dilakukan selama bulan April-Mei 2020 di Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya. Terdapat lima lokasi penelitian yaitu Gedung Sentral, Gedung Sosial Ekonomi, Gazebo Fakultas Pertanian, Gedung Budidaya Pertanian dan Gedung Tanah Fakultas Pertanian.Dalam satu hari pengamatan dilakukan tiga kali pterdapat pagi, siang, dan sore pukul 07.00 WIB, 12.00 WIB, 17.00 WIB. Hasil ditemukan bahwa termasuk kategori nyaman karena memiliki THI < 26.  Hasil analisis metode THI di 4 lokasi dengan pukul waktu yang berbeda di Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya menujukkan bahwa pada pukul 07.00 WIB dirata-ratakan tiap jalurnya THI-nya termasuk kategori Nyaman dan juga pukul 17.00 sedangkan Pukul 12.00 WIB termasuk kategori tidak nyaman. Dapat disimpulkan titik tak nyaman pada penelitian tersebut berada pada pukul 12.00 WIB.Di karenakan pada waktu tersebut suhunya sangat panas dan sudah termasuk kategori suhu yang tidak nyaman yaitu >26,7℃ dan THI (Thermal Humidity Index) pada semua lokasi kecuali RTH di Gedung Sentral pada pukul 12.00 WIB juga termasuk kategori yang tidak nyaman.
Kajian Lingkungan Mikro Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) Pada Beberapa Jarak Tanam Dengan Varietas Yang Berbeda Ramadhan, Zikry; Ariffin, Ariffin
Jurnal Produksi Tanaman Vol 10, No 2 (2022)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/1613

Abstract

Produktivitas tanaman sawi masih tergolong rendah. Salah satu usaha dalam meningkatkan produktifitas tanaman sawi ialah dengan memperhatikan iklim mikro untuk mendukung pertumbuhannya, perlu diketahui sifat tanaman terkait dengan iklim yang sesuai dengan pertumbuhannya. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mempelajari pengaruh perlakuan jarak tanam terhadap iklim mikro tanaman, untuk mempelajari pengaruh perlakuan varietas tanaman terhadap iklim mikro tanaman, untuk memplajari interaksi antara perlakuan jarak tanam dan perlakuan varietas terhadap iklim mikro tanaman, dan untuk memplajari perlakuan jarak tanam dan varietas yang memiliki daya tumbuh yang sesuai. Penelitian ini di laksanakan di Agro Techno Park, Universitas Brawijaya Jalan Cangar, Kecamatan Bumiaji, Batu, Jawa Timur dari bulan November sampai bulan Januari 2021. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK F), yang terdiri dari 9 perlakuan yaitu, jarak tanam 20 cm x 25 cm varietas tosakan, jarak tanam 20 cm x 25 cm varietas shinta, jarak tanam 20 cm x 25 cm varietas dora, jarak tanam 25 cm x 25 cm varieatas tosakan, jarak tanam 25 cm x 25 cm varietaas shinta, jarak tanam 25 cm x 25 cm varietas dora, jarak tanam 30 cm x 25 cm varietas tosakan, jarak tanam 30 cm x 25 cm varietas shinta, jarak tanam 30 cm x 25 cm varietas dora, dan 3 kali ulangan sehingga diperoleh 27 satuan plot percobaan. Hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa terdapat interaksi antara perlakuan jarak tanam dengan varietas terhadap parameter kelembaban udara, suhu udara, dan luas daun.
Dampak Ruang Terbuka Hijau Terhadap Lingkungan Mikro Di Kawasan BSD (Bumi Serpong Damai) City Kota Tangerang Selatan (Studi Kasus di Taman Kota 1 dan Taman Kesehatan) Aulia, Muhammad Azka; Ariffin, Ariffin
Produksi Tanaman Vol. 10 No. 5 (2022)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2022.010.05.01

Abstract

BSD City adalah salah satu kawasan di kota Tangerang Selatan yang memiliki berbagai fasilitas untuk kemudahan mobilitas penghuninya. Dibangunnya berbagai macam fasilitas memicu pada tergerusnya area terbuka di kawasan tersebut. Tujuan penelitian ini ialah untuk mempelajari ruang terbuka hijau (RTH) terhadap pembentukan lingkungan mikro serta menentukan RTH yang berkontribusi lebih besar dalam pembentukan lingkungan mikro di antara Taman Kota 1 dan Taman Kesehatan di Kawasan BSD City. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober – Desember 2020 di Taman Kota 1 dan Taman Kesehatan BSD City Kota Tangerang Selatan. Adapun alat dan bahan yang digunakan selama proses penelitian yakni berupa thermohygrometer HTC-2, luxmeter ASA-803, anemometer GM816, meteran, kamera ponsel, alat tulis, serta peta kota Tangerang Selatan dan peta kedua RTH. Metode penelitian yang digunakan yakni metode observasi dengan purposive sampling Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik Taman Kota 1 BSD maupun Taman Kesehatan BSD mampu membentuk lingkungan mikro yang baik. Taman Kota 1 mampu membentuk lingkungan mikro yang lebih baik dibandingkan dengan Taman Kesehatan. Hal tersebut ditunjukkan dengan lebih rendahnya suhu udara, lebih tingginya nilai RH, serta lebih rendahnya intensitas cahaya matahari. Sementara laju kecepatan angin di antara keduanya masih relatif sama. Lingkungan mikro di dalam masing-masing RTH juga terbukti mampu memberikankontribusi lebih terhadap   lingkungan mikro dibandingkan lingkungan mikro di luar RTH.
Kajian Iklim Mikro Tanaman Kopi Sistem Agroforestri Di UB Forest Dikdayan, Govando Ages; Ariffin, Ariffin
Produksi Tanaman Vol. 10 No. 7 (2022)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.protan.2022.010.07.01

Abstract

Tanaman kopi di UB Forest dipilih karena lokasi tersebut memiliki ketinggian, kelembaban, dan suhu yang sesuai akibat dari naungan berupa tanaman pinus. Berdasarkan pemaparan diatas diperlukan penelitian untuk mengamati suhu, kelembaban, dan intensitas cahaya yang sesuai untuk pertumbuhan fase generative tanaman kopi di UB Forest. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui iklim mikro pada lahan petani agroforestri pinus dan kopi perbandingan dengan kopi, pinus dan alpukat di UB Forest.  Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk para petani kopi mengetahui  hubungan iklim mikro sistem agroforestri kopi, pinus dan kopi, pinus dan alpukat untuk memberikan keberhasilan dari budidaya tanaman kopi di UB Forest pada lahan petani kopi di UB Forest. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa iklim mikro di UB Forest bersifat fluktuatif atau turun naik tiap bulannya, namun cenderung lebih stabil pada lahan 1 dengan naungan pohon pinus dan pohon alpukat. Intensitas cahaya pada lahan 1 dan lahan 2 didapatkan hasil berbeda nyata karena naungan antara lahan 1 dan lahan 2 memiliki jenis yang berbeda, sedangkan untuk suhu pada bulan juli antara lahan 1 dan lahan 2 berbeda nyata namun pada bulan juni dan agustus pada pukul 12.00 memiliki perbadaan dan pada pukul 16.00 tidak memiliki perbedaan. Sedangkan untuk kelembaban pada pukul 12.00 tiap bulanya tidak memiliki perbedaan, namun pada pukul 16.00 memiliki perbedaan. Perbedaan ketinggian dan naungan menyebabkan perbedaan.