Pendahuluan: Keratitis Herpes Simpleks merupakan penyebab kebutaan paling banyak di dunia. Infeksi HSV dapat terjadi sebagai infeksi primer maupun infeksi rekuren. Karakteristik khas keratitis dendritik adalah lesi dendritik. Laporan kasus: Pasien ibu menyusui usia 33 tahun datang ke poliklinik mata RSD Gunung Jati dengan keluhan mata kiri merah, berair, gatal dan buram sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit. Pada pemeriksaan didapatkan visus dasar mata kanan 6/12 PH 6/6, mata kiri 6/20 PH tetap. Pada pemeriksaan oftalmologi mata kiri didapatkan sensitabilitas kornea menurun di empat kuadran dan diberikan pewarnaan fluorescein didapatkan lesi dendritik. Kemudian pasien didiagnosa suspek refractive error OD dan keratitis dendritik HSV OS. Penatalaksanaan pada pasien ini diberikan terapi yaitu asiklovir salep mata 5xOS, prednisolon tetes mata 6xOS, dan asiklovir 5x400mg. 2 minggu kemudian pasien disarankan untuk kontrol sudah mengalami perbaikan dan tidak ada komplikasi. Diskusi: Keratitis HSV primer biasanya self-limiting disease, meskipun dengan terapi antivirus dapat mempersingkat perjalanan penyakit dan mengurangi komplikasi jangka panjang HSV. Kondisi malnutrisi dan anemia yang diperberat oleh menyusui dapat memperburuk sistem imun karena dapat menyebabkan rekurensi keratitis HSV. Kesimpulan: Pengobatan dengan antiviral, nutrisi yang adekuat, dan imunitas yang baik, disertai edukasi pasien merupakan bentuk pencegahan terhadap rekurensi dan komplikasi keratitis HSV.
Copyrights © 2024