ABSTRACT Neonatal sepsis is still a problem experienced by many newborns. Sepsis in newborns is an invasive bloodstream infection characterized by bacteria found in body fluids such as blood, bone marrow, or urine. The aim of this study was to analyze the relationship between infant weight and neonatal jaundice after neonatal sepsis in newborns. This type of research was a retrospective analytic observational approach The population was all newborns who were treated in the perinatology room at Tarakan City General Hospital. The newborn had been medically diagnosed with neonatal sepsis with neonatal jaundice. The sampling technique used is total sampling. The results showed that the incidence of neonatal jaundice after neonatal sepsis with low birth weight (79.7%) was greater than the normal (60.2%). The analysis obtained a p-value 0.012 so, which means that the p-value <0.05 with a prevalence ratio of 6.357. It means that babies with low birth weight are a risk factor for neonatal jaundice after neonatal sepsis at Tarakan City General Hospital in 2020-2021. The conclusion of this study was that there was a relationship between infant weight and neonatal jaundice after neonatal sepsis in infants. Newborns and babies with low birth weight have six times greater chance of experiencing neonatal jaundice after neonatal sepsis compared to the normal. Keywords: Birth Weight, Neonatal Jaundice, Neonatal Sepsis ABSTRAK Sepsis Neonatal Masih Menjadi Permasalahan Yang Banyak Dialami bayi baru lahir. Infeksi aliran darah invasif yang dikenal sebagai sepsis pada neonatus ditandai dengan adanya bakteri dalam cairan tubuh termasuk urin, cairan sumsum tulang, atau darah. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa hubungan berat badan bayi terhadap kejadian ikterus neonatorum setelah terjadinya sepsis neonatorum pada bayi baru lahir. Jenis penelitian ini adalah pendekatan observasional analitik retrospektif. Populasi adalah semua bayi baru lahir yang dirawat di ruangan perinatologi di Rumah Sakit Umum Kota Tarakan dan telah di diagnosis medis sepsis neonatorum dengan kejadian ikterus neonatorum pada bayi baru lahir. Tehnik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Temuan penelitian menunjukkan bahwa kejadian penyakit kuning neonatal setelah sepsis dengan berat badan lahir rendah (79,7%) lebih tinggi dibandingkan kejadian setelah sepsis dengan berat lahir normal (60,2%). Berdasarkan analisis, rasio prevalensi sebesar 6,357 dan p-value <0,05 dengan p-value 0,012. Oleh karena itu, bayi baru lahir dengan berat badan lahir rendah memiliki peluang lebih besar untuk terkena penyakit kuning neonatal setelah adanya kasus sepsis neonatal di RSU Kota Tarakan pada tahun 2020–2021. Kejadian ikterus neonatorum setelah terjadinya sepsis neonatorum pada bayi baru lahir dan bayi dengan berat badan lahir rendah berpeluang mengalami ikterus neonatorum setelah terjadinya sepsis neonatorum 6 kali lebih besar dibandingkan dengan berat badan lahir normal. Kata Kunci: Berat Badan Lahir, Ikterus Neonatorum, Sepsis Neonatorum
Copyrights © 2024