Penelitian ini mengkaji peran program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah sebagai sarana pemberdayaan mahasiswa. Secara umum, KIP Kuliah dipahami sebagai program yang memberi manfaat secara ekonomi bagi mahasiswa yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi. Hal ini juga membuka wawasan baru bahwa KIP Kuliah ternyata memberi manfaat lebih daripada sekedar manfaat ekonomis. Melalui pendekatan etnografi, penelitian ini mengeksplorasi efektivitas, tantangan, dan peluang pengembangan program KIP Kuliah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) KIP Kuliah secara signifikan meningkatkan akses ke pendidikan tinggi bagi mahasiswa yang kurang mampu secara ekonomi dan hal ini terkonfirmasi melalui pengakuan orangtua mahasiswa penerima program tersebut. (2) Memberikan manfaat psikologis bagi semangat kuliah mahasiswa, seperti; motivasi belajar yang meningkat, timbul kesadaran untuk bergabung dalam kegiatan-kegiatan kemahasiswaan demi mengembangkan minat dan bakat di jalur non akademik. (3) Memfasilitasi modal sosial budaya dan menjadi instrument transformasi sosial yang efektif melampaui manfaat ekonomi. (4) KIP Kuliah berfungsi sebagai katalis perubahan pola pikir mahasiswa tentang potensi diri mereka. Mahasiswa tidak hanya aktif dalam proses belajr mengajar, tetapi juga aktif di luar ruang kuliah untuk mengembangkan potensi-potensi diri melalui unit-unit kegiatan mahasiswa yang disediakan oleh universitas.
Copyrights © 2024