Suku Anak Dalam (SAD) merupakan Komunitas Adat Terpencil yang berada di wilayah Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD). Pendidikan formal tidak dianggap penting oleh mereka yang menyebabkan rendahnya minat dan tingkat pendidikan. Akibatnya, anak-anak Suku Anak Dalam (SAD) tumbuh tanpa pendidikan yang memadai dan membuat mereka rentan terhadap eksploitasi seperti perburuan satwa liar. Untuk mengatasi masalah ini, Balai Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) mendirikan Sekolah Rimbo Pintar, sekolah nonformal yang dirancang khusus untuk anak-anak Suku Anak Dalam (SAD). Namun, sekolah ini masih membutuhkan media pembelajaran yang relevan, terutama dalam materi pengenalan fauna. Penelitian ini bertujuan untuk merancang media interaktif pengenalan fauna dengan menggunakan metode Research and Development dengan model pengembangan ADDIE atau Analyze, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Media interaktif dirancang pada platform Android untuk mengenalkan klasifikasi fauna yang dilindungi dan tidak dilindungi, serta diuji melalui berbagai pengujian. Hasil validasi menunjukkan media ini sangat layak digunakan, dengan skor kelayakan 91% dari validasi ahli, 89,5% dari ahli materi, dan 99,46% dari pengguna akhir atau siswa. Media interaktif ini diharapkan dapat mendukung pendidikan dan konservasi di kalangan Suku Anak Dalam (SAD).
Copyrights © 2024