Permasalahan ketahanan pangan masih menjadi isu nasional yang terus diprogramkankan oleh pemerintah. Desa Rowolaku yang memiliki potensi di bidang pertanian pun masih memiliki masalah dalam mengoptimalkan ketahanan pangan di tingkat desa. Diantara faktor yang memengaruhinya adalah adanya pergeseran profesi masyarakat dari petani ke pengusaha jasa ataupun kuliner mengakibatkan sebagian lahan pertanian di Desa Rowolaku tidak diolah. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk mengoptimalkan ketahanan pangan di Desa Rowolaku melalui pemberdayaan perempuan, salah satunya Tim Penggerak PKK. Oleh karena itu, salah satu program yang dapat diterapkan di Desa Rowolaku dalam mengoptimalkan ketahanan pangan adalah dengan memberdayakan perempuan melalui program kebun gizi. Metode yang digunakan dalam melaksanakan pengadian ini adalah dengan metode ABCD (Asset-Based Community Development) yaitu pendekatan yang berfokus pada pemanfaatan dan pengembangan aset lokal yang ada di masyarakat sebagai dasar untuk perencanaan dan pelaksanaan program. Hasil dari pengabdian ini adalah program kebun gizi untuk mengoptimalkan ketahanan pangan lokal di Desa Rowolaku dengan memberdayakan Tim Penggerak PKK berhasil memanfaatkan aset lokal dan keterampilan anggota PKK untuk meningkatkan ketahanan pangan di desa. Melalui pelatihan dan pendampingan, anggota PKK dapat mengelola kebun gizi dengan baik, yang menghasilkan peningkatan akses terhadap pangan bergizi dan memperkuat kemandirian pangan di tingkat desa
Copyrights © 2024