Industri klor-alkali merupakan salah satu jenis industri yang menggunakan proses elektrolisis dengan produk samping berupa excess gas Cl2. Lepasnya gas Cl2 sangatlah berbahaya, sehingga pemanfaatan excess gas Cl2 dapat membantu untuk mengurangi tingkat bahaya tersebut. NaOCl atau Sodium Hypochlorite merupakan salah satu bahan kimia yang didapatkan dari pereaksian antara NaOH atau Natrium Hidroksida dengan gas Cl2. Terdapat dua jenis alat proses elektrolisis, yaitu Monopolar Electrolyzer dan Bipolar Electrolyzer untuk memproduksi bahan baku dari pembuatan NaOCl atau sodium hypochlorite. Selain kadar klor aktif sebagai Cl2 dan pengujian kadar alkali bebas sebagai NaOH yang sesuai dengan SNI, tingkat kejernihan juga menjadi salah satu pertimbangan pelanggan. Berdasarkan dua jenis alat tersebut, terdapat perbedaan kejernihan produk NaOCl atau sodium hypochlorite. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab adanya perbedaan kualitas produk antara Monopolar Electrolyzer dengan bipolar Electrolyzer. Analisis yang dilakukan adalah pengujian kadar klor aktif dan pengujian kadar alkali bebas dengan titrasi, serta pengecekan tingkat kejernihan produk dengan pengamatan fisik. Berdasarkan hasil analisis, terdapat perbedaan tingkat kejernihan produk yang disebabkan karena perbedaan proses treatment brine sebelum masuk Electrolyzer, treatment gas Cl2 keluaran Electrolyzer, treatment dalam penurunan konsentrasi NaOH, dan perancangan alat serta utilitasnya.
Copyrights © 2024