Sliced cheese merupakan keju yang dipotong menjadi irisan tipis dengan ukuran yang seragam. Keju terbentuk dari gumpalan akibat koagulasi protein susu oleh enzim rennet. Rennet memiliki harga yang relatif mahal sehingga dibutuhkan alternatif yang dapat digunakan dalam proses koagulasi. Salah satu alternatifnya adalah enzim papain dari getah pepaya. Namun, penggunaan papain tersebut dapat berdampak pada tekstur keju yang mengeras sehingga ditambahkan minyak jagung untuk memperbaiki tekstur dari keju tersebut karena mengandung asam lemak tak jenuh yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi minyak jagung yang akan menghasilkan pH, kekompakan (firmness), dan keempukan terbaik. Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari-Maret 2024 di Laboratorium Teknologi Pengolahan Produk Peternakan dan Laboratorium Riset dan Pengujian Bioteknologi, Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) menggunakan empat perlakuan dan lima ulangan dengan persentase minyak jagung yang terdiri dari P0 (tanpa pemberian minyak jagung), P1 (5%), P2 (10%), dan P3 (15%). Data dianalisis menggunakan analisis sidik ragam dan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan minyak jagung pada pembuatan sliced cheese memberikan pengaruh yang sama terhadap nilai pH dan keempukan. Namun, menurunkan nilai kekompakan (firmness). Penambahan minyak jagung dengan konsentrasi 5% merupakan konsentrasi terbaik karena menghasilkan nilai kekompakan (firmness) yang tinggi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2024