ABSTRAK Abses leher dalam merupakan akumulasi pus antara fasia superfisial dan profunda leher dalam yang terjadi akibat penjalaran infeksi seperti infeksi pada gigi. Akumulasi pus yang semakin banyak menyebabkan penekanan pada ruang submandibula sehingga menimbulkan nyeri Penanganan nyeri non-farmakologis lebih praktis, sederhana, dan dapat dilakukan oleh perawat. Perawatan nyeri nonfarmakologis antara lain akupresur, akupunktur, messaging, relaksasi Benson, dan terapi guided imagery. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas penerapan teknik guided imagery kombinasi aromatherapy untuk menurunkan skala nyeri pada pasien post insisi drainase abses mandibula dengan masalah nyeri akut di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerti di Ruang Intensive Care Unit (ICU). Metode penelitian ini menggunakan case study dengan pendekatan proses asuhan keperawatan dan lembar Critical Care Pain Observation Toll (CPOT). Hasil penelitian menunjukkan sebelum diberikan implementasi guided imagery berada pada skala 4 (nyeri sedang), setelah diberikan teknik guided imagery selama 3x24 jam menunjukkan adanya perubahan skala nyeri menjadi 2 (nyeri ringan). Teknik guided imagery efektif untuk menurunkan skala nyeri pada pasien post insisi drainase abses mandibula dan diharapkan bisa diaplikasikan oleh perawat dalam manajemen nyeri.
Copyrights © 2024