Abstract. The business world, particularly in the service sector, is growing rapidly, including laundry services, which are widely used by the public. In its operations, laundry businesses often need to measure the weight of dirty clothes for washing, where rounding off the scale becomes an issue affecting business fairness and transparency. In the context of Islam, there is Islamic Business Ethics, which emphasizes honesty, justice, and fairness in business transactions. This research analyzes the practice of rounding off scales at Laundry Dayklin in Cimahi City based on Islamic Business Ethics. The methodology used is a qualitative approach through case studies, allowing for in-depth descriptive analysis and exploration of Islamic business ethics values and principles. Data was collected directly through observations, interviews, and documentation. The research results indicate that the practice of rounding off scales at Laundry Dayklin does not align with Islamic Business Ethics, as it potentially harms consumers by unfairly raising service prices. This practice is considered deceitful and dishonest in Islam. However, if the rounding is communicated to consumers in advance, the principle of رضا (rida) can be achieved, making consumers feel fair and not disturbed by the principle of attawazun (balance). In conclusion, the practice of rounding off scales at Laundry Dayklin does not align with Islamic Business Ethics. It is recommended that Laundry Dayklin management evaluate this practice and implement a more transparent and fair system so that the principles of Islamic Business Ethics can be fully applied. Abstrak. Pertumbuhan dunia usaha, khususnya di sektor jasa, semakin pesat, termasuk jasa laundry yang banyak dimanfaatkan masyarakat. Dalam operasionalnya, usaha laundry sering kali harus mengukur berat pakaian kotor untuk dicuci, di mana pembulatan timbangan menjadi isu yang mempengaruhi keadilan dan transparansi bisnis. Dalam konteks Islam, terdapat Etika Bisnis Islam yang menggarisbawahi kejujuran, keadilan, dan fairness dalam transaksi bisnis. Penelitian ini menganalisis praktik pembulatan timbangan pada Laundry Dayklin di Kota Cimahi dengan acuan Etika Bisnis Islam. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan kualitatif melalui studi kasus, memungkinkan analisis deskriptif mendalam dan eksplorasi nilai serta prinsip etika bisnis Islam. Data dikumpulkan secara langsung melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik pembulatan timbangan di Laundry Dayklin tidak sesuai dengan Etika Bisnis Islam, karena berpotensi merugikan konsumen dengan menaikkan harga jasa secara tidak adil. Praktik ini dianggap curang dan tidak jujur dalam Islam. Namun, jika pembulatan diinformasikan kepada konsumen terlebih dahulu, asas رضا (rida) dapat tercapai sehingga konsumen merasa adil dan tidak terganggu dengan prinsip attawazun (keseimbangan). Kesimpulannya, praktik pembulatan timbangan di Laundry Dayklin tidak sejalan dengan Etika Bisnis Islam. Disarankan agar manajemen Laundry Dayklin mengevaluasi praktik ini dan menerapkan sistem yang lebih transparan dan adil agar prinsip Etika Bisnis Islam dapat diterapkan sepenuhnya.
Copyrights © 2024